Inflasi Desember Singapura Positif Pertama Kali Sejak 2 Tahun

Inflasi Singapura berbalik positif untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada bulan Desember, demikian angka dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian dan Otoritas Moneter Singapura menunjukkan hari Senin (23/01).

Harga konsumen naik 0,2 persen tahun-ke-tahun pada bulan Desember setelah tinggal datar pada bulan November. Tingkat tahunan datang sesuai dengan harapan.

Harga meningkat untuk pertama kalinya sejak Oktober 2014, ketika harga naik 0,2 persen.

Inflasi makanan tetap stabil di 2 persen, sementara inflasi jasa naik menjadi 1,6 persen dari 1,5 persen karena kecepatan yang lebih cepat dari kenaikan saat liburan. Biaya transportasi jalan swasta naik 1,7 persen sebagai akibat dari harga bensin yang lebih tinggi.

Inflasi inti MAS yang mengecualikan akomodasi dan transportasi jalan pribadi, melambat menjadi 1,2 persen pada Desember dari 1,3 persen pada November. Penurunan inflasi barang ritel lebih dari mengimbangi kenaikan inflasi jasa.

Bulan-on-bulan, inflasi turun menjadi 0,2 persen dari 0,3 persen pada November. Sementara itu, inflasi inti dijemput untuk 0,3 persen dari 0,1 persen.

Pada tahun 2016, harga konsumen secara keseluruhan turun 0,5 persen, seperti yang terlihat pada tahun 2015. Penurunan pada tahun 2015 adalah yang pertama sejak 2002. Inflasi inti MAS adalah 0,9 persen versus 0,5 persen pada tahun 2015.

Secara keseluruhan inflasi harga konsumen diproyeksikan untuk naik ke 0,5-1,5 persen tahun ini, dari -0,5 persen pada tahun 2016, sebagian besar mencerminkan kenaikan biaya transportasi jalan pribadi.

Untuk seluruh 2017, inflasi inti diperkirakan rata-rata 1-2 persen, dibandingkan dengan 0,9 persen pada tahun 2016.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*