Inflasi AS Menuju 2%, Kuatkah Emas ke $ 1400



emasdandollarFinanceroll – Sebuah pernyataan dari the Federal Reserve pada minggu lalu bahwa kondisi inflasi atau harga di AS sedang mengarah pada level 2% dan kondisi pengangguran juga segera berada pada kondisi yang alamiah, dan segera membuat harga emas sedikit terkulai lagi mendekati level $ 1270/trz. Namun beruntung kondisi Ukraina memanas lagi sehingga emas pada awal pekan ini bertengger diatas $ 1300an.

Ungkapan chairman the Fed, Janet Yellen ini membuat pasar kembali ambigu atau bisa berkata bahwa inflasi akan tinggi sehingga the Fed akan segera menaikkan suku bunganya dan tidak segera menaikkan suku bunganya karena suku bunga tinggi maka produk dari Jepang akan merajai perdagangan di AS lagi seperti pada medio 1998 – 2012 lalu.

Seperti kita ketahui bahwa pada medio 1998 – 2012 lalu, kondisi harga di Jepang sedang mengalami deflasi atau penurunan harga sehingga beberapa produk dari Jepang mengalahkan produk dari AS baik di pasar AS sendiri maupun di pasar global dunia, sehingga kita ketahui pula bahwa pemasukan Jepang cukup tinggi dan segera menguasai surat hutang pemerintah AS dengan nilai lebih dari $ 1 triliun dollar, atau no 2 setelah Tiongkok.

Tentunya ini menjadi pertimbangan dari Janet Yellen dan koleganya di bank sentral AS tersebut, bahwa rentetan target untuk pengangguran sendiri telah diturunkan ke level alamiahnya pada 5.6% dan inflasi di 2% sebagai batu pijakan kenaikan suku bunga, dengan pertimbangan lain bahwa situasi di Jepang sendiri telah melewati inflasi 2%, sebuah angka yang cukup sulit sebenarnya untuk dicapai Abe dan teman temannya di Jepang.

Secara jangka menengah hingga akhir tahun ini, situasi Ukraina sebetulnya tidak begitu mengkhawatirkan bagi naik atau turunnya bursa komoditi logam ini, atau bisa dikata adalah kondisi temporer saja dengan catatan bahwa tidak timbul Perang Dunia yang ke tiga tentunya, tetapi yang patut kita telaah dengan serius bahwa potensi pengurangan stimulus ekonomi dari the Fed tidak memunculkan paket stimulus ekonomi dari bank sentral global lainnya.

Seperti kita ketahui bahwa paket QE 3 sudah berkurang dan sekarang berada pada level $ 65 milyar perbulan dan segera berakhir di ujung tahun ini, dimana mengingat kebelakang lagi ketika Ben Bernanke menyatakan bahwa stimulus ekonomi AS akan segera berakhir membuat harga emas anjlok dari level $ 1700 ke level $ 1500an dalam tempo kurang dari 2 bulan saja.

Tetapi kita lihat juga bahwa Jepang masih terus bertahan dengan stimulusnya sebesar ¥ 1 triliun perbulan dan Bank of England tetap bertahan dengan stimulusnya sebesar £ 375 milyar dengan tanda pengurangannya belum ada.  ECB juga akan menelurkan program ini dengan tujuan menurunkan kurs atau nilai mata uangnya agar tak sekuat seperti sekarang ini, sehingga kalau kita telaah lebih jauh dengan hubungan harga emas itu sendiri, bila beberapa bank sentral besar seperti diatas masih tetap bertahan dengan program stimulusnya maka kondisi emas masih bisa bertahan setidaknya diatas level $ 1250/trz dengan potensi mendekati level $ 1400/trz masih ada.

Pada akhirnya kita akan melihat perkembangan apakah kondisi ekonomi global sebetulnya akan menjadi penopang bagi arah harga emas secara nyata dengan catatan potensi perang tentu akan segera memporak porandakan perkiraan perkiraan yang sudah ada sebelumnya, dengan potensi sebetulnya kondisi ekonomi AS memang sedang diperbaiki secara nyata oleh para penerus Ben Bernanke ini.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*