Indeks Shanghai 9 Maret Bergerak Lemah, Saham Energi dan Komoditas Anjlok

Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Kamis (09/03), Indeks Shanghai bergerak lemah, saat ini terpantau turun -27,51 poin atau -0,85 persen menjadi 3213.16. Kemerosotan bursa Shanghai tertekan anjloknya harga minyak mentah dan penurunan inflasi Tiongkok.

Harga minyak mentah anjlok lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan Kamis dinihari (09/03), mencapai terendah tiga bulan, setelah Departemen Energi AS melaporkan peningkatan yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan pada persediaan minyak mentah mingguan AS.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate berakhir anjlok $ 2,86, atau 5,4 persen, pada $ 50,28, menandai hari terburuk untuk minyak dalam 13 bulan. WTI mencapai level terendah sejak 15 Desember.

Lihat : Harga Minyak Mentah Anjlok Lebih 5 Persen Tergerus Lonjakan Pasokan AS

Inflasi harga konsumen (IHK) Tiongkok turun tajam pada bulan Februari, didorong turun oleh penurunan tajam harga pangan.

Menurut Biro Nasional Statistik Tiongkok (NBS), Kamis (09/03), Inflasi turun 0,2% pada bulan tersebut, membawa kenaikan tahun-ke-tahun hanya 0,8%.

Lihat : Inflasi Februari Tiongkok Turun Tajam Tergerus Penurunan Harga Pangan

Pagi ini saham-saham energi dan komoditas merosot tajam di bursa Shanghai. Saham Sinopec anjlok -2,12 persen, saham Offshore Oil Engineering anjlok -3,48 persen, saham Alumunium Corporation of China merosot -2,05 persen, saham Jiangxi Copper merosot -2,19 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai berpotensi lemah dengan kemerosotan saham energi dan logam serta penurunan inflasi. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3128-3035, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3302-3407.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*