Indeks saham Tokyo jatuh setelah melonjak karena langkah baru BOJ

Tokyo (ANTARA News) – Saham-saham di Tokyo berakhir jatuh pada Jumat, setelah dua hari membukukan keuntungan. Penurunan karena terpukul harga minyak yang lemah dan kekecewaan karena bank sentral Jepang BOJ) secara tak terduga mengubah program stimulusnya.

Menurut AFP, kebijakan BoJ menjadi kejutan bagi pasar, padahal awalnya pasar melonjak karena investor telah memperkirakan bank akan tetap dengan kebijakan saat ini.

Indeks acuan Nikkei 225 sempat menguat lebih dari dua persen — indeks berada di wilayah negatif selama perdagangan pagi — karena yen melemah tajam, meningkatkan eksportir.

Tetapi reli itu dengan cepat memudar dan Nikkei berakhir turun 1,90 persen, atau 366,76 poin, menjadi ditutup pada 18.986,80.

Indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 1,76 persen, atau 27,61 poin, menjadi 1.537,10.

Yen jatuh terhadap dolar setelah pengumuman sebelum memantul kembali. Greenback melesat menjadi lebih dari 123 yen pada satu titik dari 122,50 yen sebelum langkah BoJ, tapi turun menjadi 121,80 yen di akhir perdagangan.

“Investor berpikir bahwa dampak dari langkah-langkah itu mungkin terbatas,” broker IwaiCosmo Securities, Toshikazu Horiuchi, mengatakan kepada AFP.

“Tapi setidaknya itu benar bahwa bank sentral Jepang masih berniat untuk mempertahankan ekonomi dengan uang tunai yang berlimpah, yang menandai kontras dengan The Fed.”

Minggu ini, bank sentral AS menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, karena ekonomi terbesar dunia itu membaik.

Kenaikan menggarisbawahi perbedaan dalam kebijakan moneter antara The Fed dan rekan-rekannya di luar negeri, termasuk BoJ.

Setelah mengakhiri pertemuan terakhir mereka tahun ini, BoJ mengatakan pembuat kebijakan mereka akan meningkatkan kepemilikan mereka di perusahaan-perusahaan yang didedikasikan untuk investasi modal dan perekrutan pekerja.

Mereka juga membuat beberapa penyesuaian lainnya, termasuk rencana untuk membeli sedikit obligasi pemerintah Jepang jangka panjang mulai tahun depan.

Bank mempertahankan skema pembelian aset 80 triliun yen (654 miliar dolar AS) per tahun tidak berubah — yang secara efektif mencetak uang untuk memacu pinjaman.

“Pada awalnya tampak BoJ seperti telah maju dengan pelonggaran, tapi ketika Anda melihat apa yang ada di dalam itu, itu tidak banyak,” Ayako Sera seorang analis pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank, mengatakan kepada Bloomberg News.

(A026/B008) 

Editor: Unggul Tri Ratomo

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*