Indeks Kospi 2 November Dibuka Lemah Tertekan Kekuatiran Politik Domestik dan Sentimen Bearish AS

Pada awal perdagangan bursa saham Korea Selatan Rabu (02/11) indeks Kospi dibuka lemah, saat ini terpantau turun -16,19 poin, atau -0,81 persen, ke 1991.20. Pelemahan indeks Kospi tertekan kekuatiran kondisi politik dalam negeri dan sentimen dari Amerika Serikat terkait hasil pertemuan The Fed dan ketidakpastian pemilu AS.

Korea Selatan telah terpukul dengan skandal pada tuduhan bahwa orang kepercayaan Presiden Park Geun-hye ikut campur dalam urusan negara dan menjajakan pengaruh.

Sedangkan kekhawatiran terkait sentimen luar negeri menjelang pertemuan FOMC akhir pekan ini dan ketidakpastian seputar pemilihan Presiden AS.

Bursa saham AS jatuh pada akhir perdagangan hari Rabu dinihari (02/11), tertekan ketidakpastian pemilu Presiden AS dan kehati-hatian menantikan hasil pertemuan Federal Reserve dua hari ini. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 105,32 poin, atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 18,037.10. Indeks S & P 500 turun 14,43 poin, atau 0,68 persen, menjadi berakhir pada 2,111.72. Indeks Nasdaq turun 35,56 poin, atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 5,153.58.

Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Lemah Menantikan Pertemuan The Fed

Pada awal perdagangan, saham-saham kapital besar diperdagangkan lebih rendah. Saham Samsung Electronics merayap turun 0,3 persen. Saham Hyundai Motor merosot 0,71 persen. Saham SK Hynix turun 2,02 persen.

Mata uang lokal diperdagangkan pada 1,147.50 won terhadap dolar AS, turun 7,90 won dari penutupan sesi sebelumnya.

Sedangkan untuk indeks Kospi berjangka terpantau turun -2,00 poin atau -0,78 persen pada 254,50, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 256,50.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi berpotensi lemah dengan kekuatiran kondisi politik dalam negeri dan sentimen bearish dari AS. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 252.53-250.77 dan kisaran Resistance 256.46-258.46.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*