Indeks Kospi 2 Desember Dibuka Lemah Setelah Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Pada awal perdagangan bursa saham Korea Selatan Jumat (02/12) indeks Kospi dibuka lemah, saat ini terpantau turun -16,89 poin, atau -0,85 persen, ke 1966.86. Pelemahan indeks Kospi terganjal melambatnya pertumbuhan ekonomi Korea Selatan kuartal ketiga.

Ekonomi Korea Selatan meningkat 0,6 persen secara kuartalan pada kuartal ketiga 2016 pada pertumbuhan lemah dari sektor manufaktur, bank sentral negara itu mengumumkan Jumat (02/12).

Ekspansi kuartal ketiga direvisi sedikit lebih lambat dari kenaikan 0,7 persen sebelumnya diperkirakan pada bulan Oktober oleh Bank of Korea (BOK).

Lihat : Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan Q3 Melambat

Saham Korea Selatan diperdagangkan juga karena investor menjual saham kelas berat pasar untuk mengunci beberapa keuntungan.

Saham teknologi turun, dengan saham Samsung Electronics menurun 1,89 persen, dan saham pembuat chip global SK hynix tergelincir 0,9 persen. Kerugian mereka mengikuti penurunan tajam pada saham teknologi AS yang menarik turun indeks Nasdaq dan S & P 500 pada perdagangan semalam.

Saham Lotte Group merosot menyusul laporan bahwa pemerintah Tiongkok telah melakukan penyelidikan intensif terhadap anak perusahaan dengan cara pemeriksaan pajak atau inspeksi keselamatan di pabrik.

Saham Lotte Shopping, Unit ritel utama yang beroperasi beberapa outlet di Tiongkok, menurun 2,34 persen, dan Lotte Chilsung Beverage mundur 1,87 persen.

Won Korea Selatan berpindah tangan pada 1,172.7 won terhadap greenback AS, turun 5,1 won dari penutupan sesi sebelumnya.

Sedangkan untuk indeks Kospi berjangka terpantau turun -1,75 poin atau -0,69 persen pada 252,45, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 254,20.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan bergerak lemah dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Korea Selatan kuartal ketiga.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*