Imbal Hasil Obligasi Dunia Cendrung Turun


shadow

Financeroll – Indikator imbal hasil obligasi pemerintah di seluruh dunia terus turun pada bulan ke 18 karena penurunan harga minyak menekan ekspektasi inflasi dan mengakibatkan ketidakpastian pertumbuhan ekonomi.

Imbal hasil rata-rata surat berharga di diantara perusahaan sekuritas, berdasarkan data Merrill Lynch Dunia Sovereign Bond Index dari Bank of America, turun menjadi 1,59 persen pada akhir pekan lalu, level terendah sejak Mei 2013. Imbal hasil obligasi Australia jangka waktu 10-tahun turun di bawah 3 persen hari ini untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Suku bunga tergolong rendah karena bank sentral harus berjibaku dengan perlambatan inflasi yang akan menjadi tema utama ekonomi makro tahun depan, demikian dinyatakan dalam laporan Morgan Stanley.

“Ada penurunan tekanan inflasi dan penurunan ekspektasi inflasi,” kata Hiroki Shimazu, ekonom senior di SMBC Nikko Securities Inc yang berbasis di tokyo, sebuah unit dari bank publik terbesar kedua Jepang. “Secara global, Ini akan mendukung pasar obligas,” katanya menambahkan.

Indeks acuan imbal hasil 10 tahunan di Amerika mengalami sedikit perubahan sebesar 2,17 persen pada perdagangan London, demikian menurut data transaksi obligasi Bloomberg. Imbal hasil 2,25 persen yang jatuh tempo di November 2024 adalah 100 22/32.

Tingkat imbal hasil turun menjadi 2,16 persen pada 28 November lalu, level terendah sejak 21 Oktober. Shimazu mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk memotong perkiraan akhir tahun menjadi 3 persen.

Imbal hasil10 tahun Australia juga turun sejauh 2,98 persen, terendah sejak Oktober 2012. Imbal hasil lima tahun Jepang jatuh ke 0,095 persen, terndah sejak ditetapkan bulan Maret 2013 lalu.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*