IHSG Terkoreksi Turun, 7 Saham Disodorkan

INILAHCOM, Jakarta-Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diperkirakan cenderung terkoreksi turun dalam kisaran 4.820-4.870 seiring negatifnya sentimen dari global. Tujuh saham disuguhkan sebagai bahan pertimbangan.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, kondisi pasar global yang kembali mengkhawatirkan prospek pertumbuhan ekonomi global setelah data ekonomi AS dan kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang mengecewakan akan mempengaruhi psikologi pasar pada perdagangan akhir pekan ini.

“Sedangkan dari domestik, sentimen pasar relatif positif terutama terkait prospek pertumbuhan ekonomi kuartal I-2016 yang akan keluar pekan depan yang diperkirakan berpeluang tumbuh di atas 5% secara tahunan,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

IHSG pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan David bergerak di support 4.820 dan resisten di 4.870 cenderung terkoreksi. Secara teknikal, support pertama indeks berada di  4.820 dan support kedua di posisi 4.780. “Di sisi lain, resisten pertatama di angka 4.870 dan resisten kedua di level 4.900,” ujarnya.

IHSG pada perdagangan kemarin bergerak fluktuatif dalam rentang terbatas. Setelah sempat menguat sekitar 31 poin dan turun 20 poin, IHSG akhirnya ditutup menguat tipis 2,732 poin di 4.848,390. Sentimen pasar bervariasi dipengaruhi faktor kawasan Asia dan sejumlah rilis laba kuartal I-2016 emiten sektoral yang di bawah perkiraan.

Penguatan tipis IHSG kemarin terutama ditopang rebound harga sejumlah saham unggulan di perbankan. Sedangkan aksi jual terutama melanda saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Astra Internasional Tbk (ASII).

Tekanan jual di pasar kemarin terimbas sentimen negatif dari pasar Asia setelah pasar kecewa bank sentral Jepang (BoJ) tidak menambah jumlah dana stimulusnya yang berdampak pada penguatan Yen Jepang terhadap dolar AS.

 Akan tetapi, penguatan Yen berimbas positif terhadap mata uang emerging market termasuk rupiah dan Yuan China, namun buruk bagi prospek pemulihan ekonomi Jepang.

Sementara Wall Street tadi malam dilanda tekanan jual setelah data awal pertumbuhan ekonomi AS kuartal I-2016 melambat dengan pertumbuhan terendah secara kuartalan dalam dua tahun terakhir. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam masing-masing koreksi 1,2% dan 0,9% tutup di 17.830,76 dan 2.075,81.

Sebelumnya, rilis laba kuartal I-2016 sejumlah korporasi yang kurang menggembirakan, terutama korporasi berbasiskan teknologi, turut menekan pergerakan harga saham sektoral.

Harga minyak mentah tadi malam di AS berhasil melanjutkan penguatan naik 1,2% di US$45,88 per barel. Pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I-2016 0,5% secara kuartalan melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 1,4%. Angka pertumbuhan tersebut di bawah perkiraan konsensus ekonom sebelumnya tumbuh 0,7%.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*