IHSG terkoreksi, ini kata analis

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung terkoreksi di tengah kondisi pasar global yang masih diliputi kekhawatiran.

David Nathanael, analis First Asia Capital mengatakan kondisi pasar global yang masih diliputi kekhawatiran terhadap China dan harga minyak yang terus anjlok akan membuat IHSG berfluktuasi cenderung terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini.

Dengan kondisi pasar eksternal yang kurang kondusif penguatan lanjutan IHSG rawan tertahan aksi ambil untung. ” IHSG hari ini akan bergerak dikisaran support 4.490- 4.470 dan resistance 4.580 -4.620.” Ungkap David dalam riset yang diterima KONTAN (11/1).

Pada perdagangan akhir pekan lalu (8/1), rendahnya resiko pasar kawasan berhasil mengangkat IHSG tutup di teritori positif setelah sepanjang perdagangan bergerak bervariasi dalam rentang 43 poin. IHSG berhasil bertahan di atas level 4500 tutup di 4546,288 atau menguat 15,840 poin (0,35%) di tengah meningkatnya aksi jual pemodal asing yang membukukan penjualan bersih mencapai Rp 696,21 miliar.

David bilang, saham sektoral yang menjadi penopang penguatan indeks adalah saham unggulan Astra International Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan sejumlah saham emiten BUMN Karya yang bergerak bullish sepekan kemarin.

Namun dilihat sepekan, IHSG tutup koreksi 1% dengan kisaran pergerakan di 4500 hingga 4600. Sentimen positif dari domestik, merespon penurunan harga sejumlah komponen energy, yang berhasil mengangkat indeks di awal pekan tidak mampu menahan sentimen negatif yang berasal dari eksternal.

Dia mengatakan, pemodal asing cenderung menghindari aset beresiko seiring meningkatnya resiko pasar saham global yang dipicu faktor China. Sepekan kemarin penjualan bersih asing di pasar saham mencapai Rp616 miliar.

Menurut David, tekanan pasar sepekan kemarin terutama dipicu meningkatnya kekhawatiran memburuknya perekonomian China menyusul langkah otoritas China (PBoC) yang terus melemahkan mata uang Yuan dan tren bearish harga minyak yang terus berlangsung hingga anjlok 11% sepekan kemarin di USD32,87/barrel. Meningkatnya ketegangan geopolitik di sejumlah kawasan seperti di Timur Tengah dan Semenanjung Korea turut memperburuk sentimen pasar.

Memasuki perdagangan awal pekan ini, pergerakan IHSG diperkirakan masih berfluktuasi menyusul kondisi pasar global yang masih diliputi kekhawatiran terhadap China dan harga minyak yang terus anjlok. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street akhir pekan lalu kembali anjlok masing-masing 1% tutup di 16346,45 dan 1922,03. Sepekan kemarin indeks DJIA dan S&P masing-masing anjlok 6%.

Saham- saham pilihan David hari ini antara lain:

ASII 5900-6250 Buy, SL 5700

BBRI 11400-11800 TB, SL 11200

BMRI 9100-9400 BoW, SL 8900

PTPP 3900-4050 TB, SL 3750

ADHI 2225-2350 TB, SL 2150

WSKT 1680-1750 TB, SL 1600

PPRO 180-196 Buy, SL 170

KLBF 1340-1500 Buy, SL 1300

ICBP 13700-14200 TB, SL 13600

SMRA 1580-1650 Buy, SL 1500


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*