INILAHCOM, Jakarta – Secara teknikal, kondisi IHSG saat ini sudah jauh lebih membaik jika dibandingkan pekan sebelumnya setelah berhasil melewati resisten gap di 5.231.
Menurut praktisi pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, setidaknya potensi IHSG membentuk pola bearish flag pattern (seperti pekan sebelumnya) terlihat mulai gagal. Dari indikator teknikal Stochastic masih bergerak naik, sedangkan MACD mulai golden cross lagi tapi masih di bawah centreline.
“Low IHSG di 5.043 juga terlihat bergerak naik setelah membentuk Higher Low di 5.091. Dari kondisi ini menunjukan IHSG mulai bergerak positif dalam jangka pendek. Untuk awal pekan besok (hari ini), IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 5.211-5.265,” katanya Minggu (4/12/2016).
Pekan ini IHSG diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas. Sepanjang IHSG masih bisa bertahan di atas level 5.211 atau diatas garis MA 20-nya, maka masih ada potensi bagi IHSG untuk melanjutkan pergerakan positifnya menuju ke kisaran 5.295-5.320. “Tapi apabila batas itu gagal bertahan, maka IHSG akan kembali turun menuju support berikutnya di level 5.130.”
Dari agenda dalam negeri, pada hari selasa akan diumumkan data kepercayaan konsumen. Untukari Rabu akan dirilis data cadangan devisa. Sedangkan dari luar negeri, beberapa agenda dan data ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar adalah hari Senin, rilis data sektor jasa AS. Hari Selasa: Rilis data GDP Zona Euro, Rilis data neraca perdagangan AS. Hari Rabu: Rilis data persedian minyak AS.
Hari Kamis: Rilis data perdagangan China, Pernyataan dan kebijakan suku bunga ECB, Rilis data klaim pengangguran AS. Hari Jumat: Rilis data inflasi China, Rilis data sentimen konsumen AS.
Sentimen global yang masih menjadi perhatian pelaku pasar adalah ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed jelang pertemuan FOMC pada pertengahan bulan ini. Selain itu hasil referendum Italia juga akan berdampak pada bursa global dalam jangka pendek.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind