IHSG Masih Bisa Terkoreksi, 7 Saham Disodorkan

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi bergerak terbatas dalam kisaran 5.100-5.140 cenderung terkoreksi. Inilah rekomendasi tujuh saham. Apa saja?

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, aksi ambil untung pemodal kemarin berlanjut di tengah minimnya insentif positif di pasar. IHSG bergerak konsolidasi dalam rentang terbatas 20 poin ditutup melemah 21,702 poin (0,42%) di 5.122,312.

Tekanan jual terutama dimotori oleh pemodal asing tercermin dari asing net selling mencapai Rp461 miliar. “Sejumlah saham yang dilepas adalah BBRI, PGAS, dan BBNI,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Koreksi IHSG kemarin, lanjut dia, turut terimbas pergerakan negatif pasar saham kawasan Asia setelah malam sebelumnya bursa zona Euro dan Wall Street ikut terkoreksi. Koreksi tersebut menyusul memburuknya data ekonomi China dan Jepang yang keluar serta anjloknya harga minyak hingga 4% di US$63,02 per barel pada Senin (8/12/2014).

Di pasar Asia kemarin, indeks Shanghai Composite anjlok 5,31% setelah lima hari perdagangan rally hingga mencapai level tertingginya dalam tiga setengah tahun terakhir. Pasar China terkena tekanan jual memanfaatkan kekhawatiran melemahnya pertumbuhan ekonomi China 2015 yang diperkirakan oleh Goldman Sachs hanya 7% turun dari tahun ini yang diperkirakan 7,3%.

Di samping itu, pasar juga tengah mengantisipasi perubahan ketentuan batasan perdagangan obligasi korporasi di pasar keuangan China yang akan diumumkan Senin mendatang. “Perubahan batasan ini dikhawatirkan akan mengganggu likuiditas pasar,” ucapnya.

Sementara Wall Street dan indeks utama zona Euro umumnya ditutup di teritori negatif. Bursa saham kawasan Eropa mengalami tekanan jual, indeks Eurostoxx turun hingga 2,62%. Selain faktor China, koreksi tajam dipicu kekhawatiran perubahan politik di Yunani yang bisa memenangkan partai politik yang menentang rencana bailout oleh zona Euro ke negara tersebut.

Sedangkan Wall Street berhasil mengurangi tekanan di akhir sesi terutama dipicu penguatan saham sektor energi dan teknologi. Indeks S&P setelah terkoreksi 1,3% akhirnya ditutup hanya turun 0,02% di 2.059,82. Sedangkan indeks DJIA turun 0,3% di 17.801,20. “Ini mengindikasikan pasar AS bergerak dalam tren bullish,” tuturnya.

Lebih jauh, pada perdagangan Rabu (10/12/2014), laju IHSG diperkirakan David, bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. “Saham tambang berpeluang rebound setelah harga emas rally tadi malam naik 2,9% di US$1.230,2 per troy ons dan harga minyak rebound tipis 1,16% di US$63,78 per barel,” papar dia.

Namun demikian, David menggarisbawahi, sentimen pasar masih dikhawatirkan dengan perkembangan bursa kawasan Asia yang bisa memicu keluarnya arus dana asing. “IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.100 dan resisten di 5.140 cenderung terkoreksi,” imbuhnya.

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 5.100 dan support kedua di angka 5.075. Di sisi lain, resisten pertama di angka 5.140 dan resisten kedua di angka 5.165.

Di atas semua itu, Reza menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*