IHSG Masih akan Fluktuatif

INILAHCOM, Jakarta – Pergerakan IHSG pada pekan ini akan lebih banyak dipengaruhi sentimen global, khususnya pertemuan Fed pada pekan depan. IHSG masih berpeluang menguat terbatas dan cenderung bergerak sideways.

Praktisi pasar modal, Stafenus Mulyadi Handoko menjelaskan zecara teknikal, kondisi IHSG tidak banyak mengalami perubahan. IHSG masih berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas membentuk pola rising wedge. Terlihat dari chart di bawah ini bahwa IHSG masih berusaha untuk menembus resisten gap di 5.380-5.443.

“Dari indikator teknikal Stochastic dan MACD masih bergerak mendatar, mengindikasikan bahwa IHSG sedang berkonsolidasi dengan kecenderungan bergerak sideways,” katanya Minggu (6/3/2017).

Pasar akan menungu rencana kenaikan Fed Rate pada FOMC tanggal 14-15 Maret 2017. Pasca pidato Yellen pada akhir pekan kemaren, menurut FedWatch CME Grup ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga The Fed naik menjadi 79,7% dari 77,5% sehari sebelum pidato Yellen. Tapi jika dibandingkan pekan sebelumnya, ekspektasi ini meningkat tajam dari sekitar 27%, setelah sentimen hawkish dari beberapa pidato para pejabat Federal Reserve. “Kondisi ini mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga The Fed peluangnya sangat besar terjadi pada pertengahan bulan ini.”

Pada pekan ini IHSG diperkirakan akan bergerak di support 5.350, sedangkan resistennya berada di gap 5.443. Perhatikan level support dan resistennya, apabila jebol ke bawah atau ke atas, kemungkinan akan terjadi pergerakan yang cukup signifikan.

Penembusan keatas resisten 5.443, berpeluang membuat IHSG melanjutkan penguatannya menguji area resisten kuat di kisaran 5490. Sementara apabila level support yang dijebol, maka IHSG berpeluang untuk kembali melemah menuju kisaran 5.250 lagi.

Adapun sentimen dari dalam negeri yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar pada pekan ini adalah data cadangan devisa yang perkiraan naik ke level US$117,2 miliar dari US$116,9 miliar pada hari selasa, tingkat keyakinan konsumen yang diperkirakan naik ke level 116,3 dari 115,3 pada hari rabu dan penjualan ritel dengan proyeksi turun ke level 10,38% dari 10,5% pada hari Kamis.

Beberapa agenda dan data ekonomi penting dari luar negeri yang diperkirakan akan menjadi perhatian para investor antara lain hari Selasa, Pernyataan dan keputusan tingkat suku bunga RBA.  Rilis data GDP zona eropa, Rilis data perdagangan AS. Hari Rabu, Rilis data GDP Jepang, Rilis data perdagangan China, Rilis data persediaan minyak AS.

Hari Kamis, Rilis data inflasi China, Pernyataan dan keputusan suku bunga ECB, Rilis data klaim pengangguran AS. Hari Jum’at, Rilis data manufaktur dan perdagangan Inggris. Rilis data pekerjaan dan tingkat pengangguran AS.
 
Namun sentimen global akan lebih dominan mempenguruhi pergerakan IHSG. Pergerakannya pun cenderung fluktuatif menunggu beberapa kebijakan moneter yang akan dikeluarkan oleh Bank Sentral sejumlah negara seperti Australia dan Bank Sentral Eropa.

Sementara dari AS, data ekonomi yang paling ditunggu adalah data pekerjaan AS pada akhir pekan yang akan menjadi acuan The Fed untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang tanggal 14-15 Maret nanti. Sedangkan dari dalam negeri, rilis laporan keuangan emiten masih akan mewarnai pergerakan IHSG.

“Untuk senin awal pekan besok (hari ini), IHSG diperkirakan kemungkinan masih akan bergerak bervariasi dengan melanjutkan konsolidasinya dalam kisaran sempit, dalam rentang  support di 5.367 dan resisten di 5.412.”

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*