IHSG Fluktuatif-Turun, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta—Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi fluktuatif cenderung melemah seiring variatifnya bursa saham global dan pelemahan harga komoditas. Inilah rekomendasi untuk tujuh saham.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital memperkirakan, kondisi pasar saham global yang bervariasi dan tekanan di harga komoditas tambang akan berdampak pada perdagangan hari ini.

“IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif cenderung koreksi menyusul minimnya insentif positif di pasar,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Laju IHSG diperkirakan David, bergerak di kisaran support 4.710 dan resisten di 4.780. Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.710 dan support kedua di angka 4.670. “Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.780 dan resisten kedua di angka 4.810,” ujarnya.

Kemarin, IHSG  didominasi aksi jual yang melanda hampir seluruh saham sektoral kecuali sektor telekomunikasi. IHSG akhirnya gagal bertahan di atas level 4800 dan ditutup koreksi 73,280 poin atau 1,5% di 4749,315.

Ini merupakan posisi penutupan terendah IHSG sejak perdagangan 29 Februari lalu. Aksi jual pemodal asing terus berlanjut dan kemarin mencapai Rp457,58 miliar. Pemodal asing selama delapan hari perdagangan terakhir konsisten mencatatkan penjualan bersih. Hal ini mengindikasikan meningkatnya resiko capital outlow.

Aksi jual terutama dipicu kekecewaan atas perlambatan pertumbuhan ekonomi 1Q16 dan kinerja sejumlah emiten sektoral 1Q16 yang di bawah perkiraan. Sentimen negatif juga turut dipicu data perdagangan China (dalam US dolar) April lalu kembali menunjukkan penurunan seperti ekspor turun 1,8% (yoy) dan impor turun 10,9% (yoy).

“Hal ini berdampak buruk bagi pergerakan harga komoditas logam dan membuat saham pertambangan dilanda tekanan jual,” papar dia.

Sementara Wall Street tadi malam bergerak bervariasi. Indeks DJIA terkoreksi 0,20% di 17.705,91 terutama dipicu sektor energy setelah harga minyak mentah tadi malam turun 3,2% di US$43,24/barel.

Sedangkan indeks S&P berhasil menguat tipis 0,08% di 2058,69 terutama ditopang saham sektor farmasi, sektor ritel dan teknologi, berhasil mengimbangi koreksi di saham berbasiskan komoditas energi dan logam menyusul anjloknya harga sejumlah komoditas energi dan logam setelah data perdagangan China April lalu mengalami kontraksi dan penguatan dolar AS untuk hari kelima berturut-turut.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*