IHSG Dan Rupiah Diprediksi Stagnan

Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah diprediksi stagnan dengan sedikit potensi untuk mengalamai kenaikkan. Bahkan potensi mengalami penurunan diprediksi cukup berpeluang.

Setelah ditutup pada level 5,405 pada perdagangan kemarin, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5385-5390 dan resisten 5445-5458. Sedangkan Rupiah yang ditutup pada level Rp 12.932 (Kurs tengah BI), diprediksi di kisaran Rp 12.942- Rp 12.927.

“Pergerakan hari ini dipengaruhi aksi profit taking pelaku pasar dan kebetulan juga dibarengi dengan imbas negatifnya laju bursa saham Amerika Serikat sebelumnya,” kata Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam keterangan prediksinya.

Loyonya bursa saham AS, ujar dia, masih dipengaruhi oleh potensi kenaikkan suku bunga The Fed sehingga memicu aksi jual.

Laju bursa saham AS, ujar Reza akan dipengaruhi oleh respon pelaku pasar terhadap rilis data-data AS MBA mortgage applications, durable goods orders, hingga pergerakan dolar. “Jika rilis tersebut membaik justru akan memberikan dampak negatif pada laju bursa saham AS,”

Ihwal Rupiah Reza mengatakan meskipun terjadi penguatan, kondisi pelemahan masih dapat berlanjut sehingga tetap cermati dan antisipasi potensi pembalikan arah. Selain faktor kestabilan perekonomian dalam negeri, positifnya laju Euro seiring berlanjutnya rilis data-data positif dari Spanyol dan Jerman diharapkan berlanjut dan dapat berimbas positif pada laju Rupiah.

ANDI RUSLI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*