IHSG Bisa Menguat Terbatas

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil naik tipis 2 poin di tengah koreksi bursa-bursa Asia. Aksi jual membuat dana asing Rp 480 miliar mengalir ke luar lantai bursa.

Menutup perdagangan, Kamis (10/12/2015), IHSG naik tipis 2,028 poin (0,05%) ke level 4.466,210. Sementara Indeks LQ45 turun tipis 0,311 poin (0,04%) ke level 767,425.

Wall Street akhirnya menguat setelah melemah tiga hari berturut-turut. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) bisa menutupi sentimen turunnya harga minyak ke titik terendah dalam tujuh tahun.

Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 82,45 poin (0,47%) ke level 17.574,75, Indeks S&P 500 bertambah 4,61 poin (0,23%) ke level 2.052,23 dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 22,31 poin (0,44%) ke level 5.045,17.

Hari ini IHSG diperkirakan bisa menguat terbatas setelah terkena koreksi sejak awal pekan. Investor masih menanti kepastian tentang suku bunga The Fed.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 menguat 205,56 poin (1,08%) ke level 19.252,11.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,59 poin (0,06%) ke level 2.850,05.

Rekomendasi untuk perdagangan saham untuk hari ini:
First Asia Capital
IHSG berhasil tutup stagnan di 4466,210 setelah hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif. Aksi beli pemodal lokal di akhir sesi terhadap sejumlah saham unggulan seperti Astra dan BCA berhasil mengimbangi tekanan jual pemodal asing. Kemarin penjualan bersih asing mencapai Rp489,27 miliar. Sentimen pasar masih didominasi sentimen negatif dari kawasan emerging market menyusul meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi China setelah data PPI China November lalu kembali turun 5,9% (mom). Pada saat bersamaan pasar mengantisipasi rencana kenaikan bunga AS menjelang pertemuan The Fed pekan depan. Harga komoditas seperti minyak mentah yang terus melemah kembali menekan saham sektor tambang dan perkebunan.

Sementara Wall Street tadi malam berhasil rebound setelah terkoreksi selama tiga sesi perdagangan sebelumnya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,47% dan 0,23% tutup di 17574,75 dan 2052,23. Penguatan terutama ditopang saham berbasiskan teknologi dan saham airlines. Sedangkan harga minyak mentah kembali anjlok tadi malam 1,83% di USD36,48/barel. Pasar saat ini tengah menanti hasil pertemuan The Fed 15-16 Desember pekan depan.

Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan masih bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi berpeluang menguat terbatas. Saham-saham sektoral yang diuntungkan dengan sentimen penurunan harga minyak mentah seperti konsumsi, semen, transportasi akan cenderung menguat. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4440 hingga 4490.

Mandiri Sekuritas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis di tengah pelemahan bursa saham global. Indeks naik sebesar +2 poin (+0,05%) ke 4.466

Pergerakan IHSG hari ini berpotensi untuk menguat terbatas. Estimasi pergerakan indeks hari ini masih berada di 4.400 sampai dengan 4.510

Indeks bursa AS ditutup menguat. DJIA 0,47%, S&P500 0,23% dan Nasdaq 0,44%. Indeks saham di Eropa ditutup bervariasi. Indeks FTSE100 di Inggris 0,63%, sedangkan indeks DAX di Jerman 0,06 % dan CAC di Perancis -0,05%. Dari Asia, Indeks Hang Seng di Hong Kong -0,45 % , indeks Nikkei225 di Jepang -1,32%.

Emas ditutup di US$ 1.071 per troy ounce atau -0,09%. Minyak mentah (OIL WTI) ditutup di US$ 36,58 per barel atau -1,69%.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*