IHSG BEI Rabu Berakhir Merosot 23,63 Poin ke 5.363

INILAHCOM, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (1/3/2017), ditutup melemah sebesar 23,63 poin seiring dengan investor asing yang kembali melakukan aksi jual.

IHSG BEI ditutup turun 23,63 poin atau 0,43 persen menjadi 5.363,05 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 4,79 poin (0,53 persen) menjadi 887,89 poin.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pelemahan IHSG dipengaruhi oleh aliran dana investor asing yang kembali keluar dari pasar saham domestik.

“Aksi lepas saham oleh investor asing masih terus berlangsung sehingga menahan laju IHSG,” katanya.

Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing mencatatkan aksi jual bersih atau “foreign net sell” sebesar Rp346,925 miliar pada Rabu ini (1/3/2017).

Kendati demikian, William Surya Wijaya mengatakan, inflasi Indonesia yang masih terkendali dapat membuat tekanan IHSG akan berlangsung dalam jangka pendek, apalagi Indonesia masih terlihat cukup menarik dan menjadi tujuan investasi dari para investor.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Februari 2017 mencapai 0,23 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-Februari 2017 telah mencapai 1,21 persen dengan inflasi dari tahun ke tahun (year on year) tercatat sebesar 3,83 persen.

“Ekonomi domestik yang relatif masih stabil akan menjaga tren penguatan IHSG dalam jangka panjang, sehingga jika terjadi koreksi merupakan hal wajar yang tentunya dapat dijadikan peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian saham,” katanya.

Sementara itu, Analis NH Korindo Bima Setiaji mengatakan bahwa penurunan IHSG didorong oleh aksi ambil untung investor setelah pidato Presiden AS Donald Trump gagal memenuhi harapan pasar dengan tidak memberi detail stimulus fiskalnya.

Di sisi lain, lanjut dia, beberapa pejabat bank sentral AS (The Fed) yang mengisyaratkan keinginannya untuk memperketat kebijakan moneternya turut menjadi faktor penekan IHSG.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 358.760 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,827 miliar lembar saham senilai Rp6,999 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 118 saham, 193 saham turun, dan 95 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 35,76 poin (0,15 persen) ke level 23.776,49, indeks Nikkei naik 274,55 poin (1,44 persen) ke level 19.393,54, dan Straits Times menguat 27,36 poin (0,88 persen) posisi 3.123,97. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*