IHSG Banyak Gangguan, Mainkan 9 Saham!

INILAHCOM, Jakarta – Laju IHSG dinilai memiliki banyak gangguan mulai dari perkembangan bursa saham global hingga pelemahan nilai tukar rupiah. Meski begitu, sembilan saham disodorkan.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, IHSG berhasil melanjutkan tren positifnya dengan naik 0,69% ke 4.872,42 pada akhir perdagangan kemarin. Volume perdagangan mencapai 3,91 miliar saham senilai Rp4,31 triliun.

Menguatnya indeks, kata dia, seiring dengan 180 saham naik, 91 saham turun dan sebanyak 79 saham bergerak stagnan. “Padahal kemarin investor asing cenderung melepas saham yang dimilikinya. Hal ini terlihat dari total net sell kemarin di kisaran Rp40 miliar,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (27/6/2014).

Sementara itu, pergerakan bursa global semalam cenderung flat dengan koreksi pada beberapa bursa utama. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,13% ke posisi 16.846,13. “Hal ini dikarenakan beberapa data ekonomi yang dirilis tidak sesuai dengan ekspektasi,” ucapnya.

Total belanja konsumsi AS bulan Mei hanya naik 0,2% sedangkan ekspektasi adalah sebesar 0,4%. Pertumbuhan PDB berkontraksi sebesar 2,9% menjadi yang terendah sejak tahun 2009. “Namun ada beberapa data yang positif seperti jumlah klaim pengangguran yang turun 2000 orang dan pendapatan pribadi warga AS yang naik 0,4%,” tuturnya.

Pergerakan bursa global yang mixed, lanjut dia, terefleksi dengan pergarakan IHSG pada hari ini. “Penguatan kemarin tidak diikuti dengan perkembangan data-data ekonomi yang mumpuni,” tandas dia.

IHSG masih terganggu dengan pelemahan nilai tukar dan defisit perdagangan. Selain itu kondisi yang terjadi di Irak juga menyebabkan potensi kenaikan pada harga minyak. “Hal ini sangat mengganggu mengingat subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) masih membebani APBN kita,” ucapnya.

IHSG diprediksi David akan bergerak mixed pada rentang support 4.835 dan resisten 4.900. “Tren IHSG masih sideways belum menunjukkan perubahan. Resisten di kisaran 4.900 akan menjadi pengahalang untuk penguatan lanjutan,” imbuhnya.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

1. PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp1.170-1.240, trading buy;

2. PT Bank Central Asia (BBCA) dalam kisaran Rp10.800-11.200, speculative buy;

3. PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dalam kisaran Rp6.750-7.000, speculative buy;

4. PT Lippo Karawaci (LPKR) dalam kisaran Rp945-1.000, speculative buy;

5. PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dalam kisaran Rp5.400-5.750, trading buy;

6. PT London Sumatera Plantation (LSIP) dalam kisaran Rp2.350-2.500, maintain buy;

7. PT Sampoerna Agro (SGRO) dalam kisaran Rp2.300-2.450, maintain buy;

8. PT Semen Indonesia (SMGR) dalam kisaran Rp14.900-15.500, speculative buy; dan

9. PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran Rp29.500-31.000, speculative buy. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*