IHSG 8 Februari Ditutup Bearish, Saham Tambang dan Perdagangan Anjlok Paling Parah

Mengakhiri perdagangan saham akhir bulan Januari (31/01),  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  yang bergerak negatif sejak awal sesi pertama ditutup melemah  hingga 0,4 persen pada posisi 5361,09. IHSG retreat kembali mendapat tekanan jual dari investor asing.

Diakhir sesi kedua terpantau 95 saham menguat dan 183 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar  Rp8,6 triliun  dari 34,1 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 455.784 kali. Intervensi perdagangan investor asing hari ini  mencetak net sell sebesar Rp18,1 miliar.

Anjloknya  IHSG mendapat tekanan  kuat  dari merahnya saham-saham LQ45 dengan penurunan indeks hingga 0,3% ke posisi 894. Saham unggulan tersebut terdapat di 9 sektor yang melemah sepanjang hari yang dipimpin oleh anjlok paling dalam sektor trade dan mining dengan penurunan indeks 0,67% dan 0,60% masing-masing. Saham-saham unggulan yang menekan indeks 9 sektor tersebut seperti saham BBRI, BBTN, BBCA, BMRI, UNTR, ADRO, ITMG, INCO, BUMI, TLKM, PGAS, ICBP, KAEF, ASII, LSIP, PTPP dan ADHI.

Sedangkan untuk 1 sektor saham yang menguat hanya sektor  industri dasar dengan penguatan signfikan hingga naik 0,81%. Dan saham unggulan yang mendukung  sektor tersebut  seperti INTP, CPIN dan SMGR.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Kamis berpotensi rebound secara teknikal. Jika bursa saham kawasan Eropa dan Amerika   ditutup merah akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG esoknya.

Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*