IHSG 7 November Dibuka Lemah Tertekan Penurunan Wall Street dan Rupiah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (07/11) dibuka turun 14,30 poin atau 0,3 persen, pada 5348,36. Pelemahan IHSG tertekan pelemahan bursa AS dan mata uang Rupiah.

Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (05/11) masih tertekan ketidakpastian hasil pemilihan Presiden AS yang semakin mendekat meskipun data ketenagakerjaan AS menguat. Indeks Dow Jones turun 0,24 persen, menjadi ditutup pada 17,888.28, dengan penurunan tertinggi saham Procter & Gamble. Indeks S & P 500 turun 0,17 persen, menjadi berakhir pada 2,085.18, dengan penurunan tertinggi sektor konsumen. Indeks Nasdaq turun 0,24 persen, ke 5,046.37.

Lihat : Bursa Wall Street Akhir Pekan Merosot Dengan Ketidakpastian Pemilihan Presiden AS

Pagi ini terpantau mata uang Rupiah melemah. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,13 persen pada 13,103.

Pagi ini terpantau 105 saham menguat, 79 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp618 miliar dari 1 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 27.300 kali.

Pagi ini IHSG tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Konsumer yang turun -0,81 persen.

Lihat : Rekomendasi Saham-saham Unggulan, Senin 7 November 2016

Pagi ini terjadi aksi profit taking investor asing. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 56,09 miliar.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berpotensi melemah terbatas dengan pelemahan bursa Wall Street dan Rupiah. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5327-5306, dan kisaran Resistance 5367-5385.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*