IHSG 7 Desember Dibuka Lemah Tertekan Penurunan Minyak Mentah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Rabu (07/12) dibuka turun tipis -5,81 poin atau -0,1 persen, pada 5267,15. Pelemahan IHSG tertekan merosotnya harga minyak mentah semalam.

Harga minyak mentah tergelincir pada akhir perdagangan Rabu dinihari (07/12), tertekan peningkatan produksi minyak mentah di hampir setiap wilayah ekspor utama meskipun OPEC dan Rusia sudah mencapai kesepakatan untuk mengurangi produksi, memicu kekhawatiran bahwa kelebihan bahan bakar yang telah terjadi pasar selama lebih dari dua tahun mungkin berlangsung hingga 2017.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 86 sen, atau 1,7 persen, pada $ 50,93 per barel, untuk hari penurunan pertama dalam lima sesi.

Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent turun $ 1,03, atau 1,9 persen, ke $ 53,91 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Merosot Tajam Tergerus Peningkatan Produksi OPEC dan Rusia

Terpantau pagi ini mata uang Rupiah menguat. Pasangan kurs USDIDR melemah -0,3 persen pada 13,332.

Pagi ini terpantau 87 saham menguat, 98 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp612 miliar dari 1,5 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 27.700 kali.

Pagi ini IHSG tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Pertambangan yang merosot 1,26 persen.

Pagi ini aksi profit taking investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 65 miliar lebih.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah terbatas dengan pelemahan minyak mentah. Namun penguatan Rupiah diharapkan dapat mengangkat bursa. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5251-5233, dan kisaran Resistance 5287-5305.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*