IHSG 6 Desember Dibuka Naik Terdorong Penguatan Wall Street dan Rupiah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Selasa (06/12) dibuka naik 11,47 poin atau 0,22 persen, pada 5279,78. Penguatan IHSG terdorong penguatan bursa Wall Street dan Rupiah.

Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa dinihari (06/12), tidak terpengaruh oleh kondisi politik di Italia yang menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Matteo Renzi, namun naik terdukung data peningkatan pertumbuhan sektor jasa dan kenaikan minyak mentah. Indeks Dow Jones naik 0,24 persen, menjadi ditutup pada 19,216.24, dengan kenaikan tertinggi saham Nike. Indeks S & P 500 naik 0,58 persen, ke 2,204.71, dengan sektor keuangan memimpin sembilan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 1,01 persen, ke 5,308.89.

Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik, Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi

Terpantau pagi ini mata uang Rupiah menguat. Pasangan kurs USDIDR melemah -0,2 persen pada 13,415.

Pagi ini terpantau 157 saham menguat, 33 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp601 miliar dari 1 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 25.100 kali.

Pagi ini IHSG terdukung oleh 9 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi sektor Agri yang naik 0,68 persen.

Pagi ini aksi profit taking investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 10,29 miliar lebih.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas dengan penguatan bursa Wall Street dan Rupiah. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5267-5249, dan kisaran Resistance 5303-5321.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*