Mengakhiri perdagangan saham hari Kamis (27/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dari posisi rekor baru perdagangan sebelumnya namun masih di kisaran 5700. IHSG retreat mendapat tekanan jual yang cukup besar dari investor lokal hingga ditutup dengan pelemahan 0,3 persen pada posisi 5707,03.
Diakhir sesi kedua terpantau 122 saham menguat dan 160 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp7,4 triliun dari 10,9 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 299.195 kali. Dukungan modal asing hari ini mencetak net buy Rp461 miliar lebih.
Anjloknya IHSG mendapat tekanan jual saham-saham unggulan dengan indeks LQ45 turun 0,5% ke posisi 946. Menurunnya IHSG hari ini dipicu oleh oleh anjloknya 7 sektor yang dipimpin oleh sektor finance dan industri dasar dengan anjloknya indeks 1,1% dan 0,5% masing-masing. Saham-saham unggulan yang paling kuat menekan kedua sektor seperti saham BBCA, BBNI, BBRI, BMRI dan CPIN.
Untuk 3 sektor yang menguat terpantau paling kuat sektor tambang, kemudian disusul oleh sektor konsumer dan juga sektor manufaktur. Adapun Saham-saham unggulan yang paling kuat mengangkat ketiga sektor seperti saham PTBA, ADRO, INCO, ITMG, INDF, ICBP, KAEF dan GGRM.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) esok hari berpotensi menguat tipis jika perdagangan bursa saham global meningkat dan posisi dollar AS semakin tertekan.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind