IHSG 2 November Ditutup Merah, 3 Saham Perbankan Gagal Hijaukannya

Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan hari kedua bulan November  (2/11) berakhir melemah 0,2  persen pada 5405.05 yang mendapat tekanan jual cukup besar dari investor lokal melebihi masuknya modal asing cukup besar.  Demikian juga indeks LQ 45 turun 0,1 persen pada 925. Sumbangan modal asing hari ini untuk  IHSG  dengan   net buy Rp247 miliar lebih.

IHSG sore ini mendapat tekanan kuat dari 8 sektor  dengan pelemahan  tertinggi pada sektor agri dan sektor properti yang melemah 1,60% dan 1,38% masing-masing. Hingga akhir  sesi 2  tercatat  hanya 151 saham menguat dengan  90 saham melemah. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 14,2 miliar saham dengan nilai saham mencapai 8,2 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 295.262 kali.

Lihat : IHSG 2 November Sesi 1 Bergerak Negatif Tertekan Pelemahan Bursa Global

Saham unggulan dari 8 sektor tersebut yang membuat indeks tetap di zona merah  seperti saham AALI, LSIP, BSDE, PTPP, ADHI, ADHI, WIKA, ASRI, AKRA, MNCN, BMTR, INTP, SMGR, CPIN, TBIG, EXCL, PGAS, UNVR, ICBP, INDF, dan KLBF.

Namun selain itu terdapat 2 sektor yang masuk dalam zona hijau seperti sektor mining dan sektor finance, dimana saham-saham unggulan yang tinggikan sektor tersebut seperti saham ADRO, ITMG, BBRI, BMRI dan BBCA. Melihat dari volume saham yang diperdagangkan,  saham BBCA, BMRI dan BBRI yang paling banyak laku dan berusaha hijaukan indeks.

Untuk perdagangan esok harinya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi tertekan  kembali oleh kondisi politik dalam negeri yang menjalar pada kondisi pertahanan dan keamanan bangsa.


 Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
 Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*