IHSG 15 Desember Sesi 1 Tertekan Profit Taking Asing

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Kamis siang (15/12) bergerak turun 6,37 poin atau 0,12 persen pada 5256,45. Pelemahan IHSG terganjal profit taking investor asing terpicu pelemahan Rupiah setelah The Fed AS menaikkan suku bunga AS yang menguatkan dollar AS.

Federal Reserve AS akhirnya menyetujui kenaikan suku bunga pertama dalam setahun pada Kamis dinihari (15/12) dan memproyeksikan tiga peningkatan lagi tahun depan.

The Federal Open Market Committee (FOMC) mengangkat kisaran target dari kisaran 0,25-0,5 persen menjadi kisaran 0,5-0,75 persen. Tingkat dana overnight saat ini duduk di 0,41 persen.

Lihat : The Fed AS Naikkan Suku Bunga 25 Bps, Proyeksikan 3 Kenaikan di 2017

Dalam konferensi pers setelah pengumuman Fed, Ketua Janet Yellen mengatakan rencana Presiden AS terpilih Donald Trump untuk meningkatkan ekonomi dengan pengeluaran pemerintah mendorong ekspektasi bank sentral untuk tiga kenaikan suku bunga tahun depan.

Lihat : Ketua Fed Yellen : Rencana Kebijakan Trump Mempengaruhi Proyeksi Kenaikan Suku Bunga

Siang ini terpantau mata uang Rupiah melemah. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,65 persen pada 13,380.

Terpantau siang ini 127 saham menguat, 143 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp2,92 triliun dari 5,66 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 146.525 kali.

IHSG siang ini tertekan oleh 6 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Industri Dasar yang turun 0,52 persen.

Terpantau siang ini aksi profit taking masih terjadi. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 580,04 miliar.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah terbatas dengan aksi profit taking asing lanjutan terpicu pelemahan Rupiah setelah keputusan kenaikan suku bunga AS. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5236-5215, dan kisaran Resistance 5274-5291.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*