Mengakhiri perdagangan saham hari Rabu (11/01), kekuatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal sesi pertama di pangkas hingga turun 0,2 persen pada posisi 5301,24. Tertekannya kembali IHSG masuki 3 hari berturut dipicu oleh aksi jual asing yang cukup besar merespon sentimen pasar menyambut pidato pertama Presiden AS Donald Trump esok pagi.
Diakhir sesi kedua terpantau 126 saham menguat dan 113 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp5,3 triliun dari 10,6 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 303.621 kali. Intervensi perdagangan investor asing hari ini mencetak net sell sebesar Rp121 miliar lebih.
Anjloknya IHSG mendapat tekanan kuat dari merahnya saham-saham LQ45 dengan penurunan indeks hingga 0,4% ke posisi 889 yang juga membebani 7 sektor yang melemah. 7 sektor yang melemah dipimpin oleh sektor aneka industri dan infrastruktur dengan penurunan indeks 1,74% dan 0,57% masing-masing.
Saham-saham unggulan yang menekan kuat indeks 7 sektor tersebut seperti saham ASII, TBIG, TLKM, WIKA, PTPP, BSDE, ADHI, SMGR, INTP, ICBP, KLBF, INDF, UNVR, BMRI dan BBCA. Sedangkan saham unggulan yang berusaha angkat sektor diatas seperti PGAS, EXCL, JSMR, CPIN, GGRM, KAEF dan BBTN.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) esok hari masih berpotensi melemah secara teknikal Sentimen sinyal kekuatan ekonomi AS yang dikhawatirkan negara emerging market membayangi laju indeks.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind