IHSG 1 Desember Berakhir Naik Terdukung Peningkatan Minyak Mentah dan Inflasi

Pada penutupan perdagangan Kamis sore (01/12), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,97 persen pada 5198,76. Sedangkan indeks LQ 45 berakhir naik 1,45 persen pada 869,69. Penguatan IHSG terdorong kenaikan harga minyak mentah setelah OPEC sepakat untuk memangkas produksi, kenaikan juga didorong meningkatnya inflasi Indonesia.

Harga minyak mentah lanjutkan penguatan pada perdagangan sesi Asia hari Kamis (01/12), setelah OPEC dan Rusia sepakat memotong produksi minyak mentah untuk mengangkat kembali harga, tetapi analis memperingatkan harga bisa surut sebagai produsen lain berdiri untuk mengisi kesenjangan.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik $ 0,60, atau 1,21 persen, ke $ 50,04 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 0,67, atau 1,3 persen, pada $ 52,51 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah AS Sesi Asia Tembus $ 50

Dukungan juga datang dari ekonomi domestik, dimana inflasi Indonesia bulan November meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS ) Indonesia hari Kamis (01/12) mengumumkan inflasi bulan November 2016 alami peningkatan 0,47 persen secara bulanan.

Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2016 sebesar 2,59 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2016 terhadap November 2015) sebesar 3,58 persen.

Untuk Komponen inti pada November 2016 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–November) 2016 sebesar 2,84 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2016 terhadap November 2015) sebesar 3,07 persen.

Lihat : Inflasi November Indonesia Meningkat

Sore ini terpantau 150 saham menguat dan 150 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 15,10 miliar saham dengan nilai nominal Rp.7,47 triliun, dengan frekuensi sebanyak 342,263 kali.

Pada sore ini, IHSG terdukung oleh 8 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi sektor Pertambangan yang naik 2,45 persen.

Sore ini aksi profit taking investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 181,27 miliar.

Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing PMI November AS yang diindikasikan meningkat dari hasil sebelumnya. Jika terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG akan bergerak positif jika bursa Wall Street terealisir positif. Juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5178-5157, dan kisaran Resistance 5220-5242.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*