Hasil Referendum Inggris Bisa Dilihat Dengan Ini

INILAHCOM, London – Nasib Inggris di Uni Eropa baru akan ditentukan pada 23 Juni 2016 pekan depan. Tetapi dari pergerakan nilai tukar pound atau mata uang Inggris sudah ada sinyal hasil referendum tersebut.

Saat Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengumukan rencana referendum pada Februari lalu, nilai tukar pound turun secara drastis bahkan menembus US$1,39 per pound. Seorang pelaku pasar valas mencoba menafsirkan pergerakan pound menjelang referendum Inggris, seperti mengutip cnbc.com.

Beberapa fluktuasi pound yang menonjol memberikan isyarat sebelum terpuruk setelah adanya jajak pendapat awal tentang keinginan warga Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa mencapai 53 persen seperti hasil survei terbaru Ipsos Mori.

Pada hari Kamis, transaksi pound terhadap dolar AS berkurang. Penyebabnya Cameron mengumumkan semua sosialisasi tentang referendum diskors. Hal ini untuk menghormati meninggalnya anggota Partai Buruh di Parlemen, Jo Cox setelah insiden penembakan pada hari Rabu. Kurs pound naik ke US$1,42 pada penutupan Kamis sore.

Artinnya pound tidak menyentuh level terendah sejak Februari lalu. Saat itu hasil polling menunjukkan 70 persen warga Inggris ingin keluar dari Uni Eropa. “Berdasarkan pergerakan mata uang, mereka tidak akan memberikan suara untuk keluar pada pekan depan,” katanya.

Managing Director TJM Institusional Services, Jim Iuorio, mencoba menganalisa jika Inggris keluar, volatilitas berpotensi akan cepat berakhir. Sebab perjanjian perdagangan harus dinegosiasi ulang. Karena Inggris tidak menggunakan euro sebagai mata uangnya.

“Faktanya mereka tidak lagi menggunakan euro lagi. Hubungan Inggris dengan anggota euro seperti hubungan sosial saja tidak seperti anggota klub golf,” jelasnya.

Bahkan seharusnya bursa saham AS tidak terpengaruh terhadap kekhawatidan Brexit. Karena akan lebih menebar risiko terhadap nilai tukar yen, harga emas dan Treasury AS. “Ini harus berakhir di satu tempat saja,” terangnya.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*