Pada minggu ini, pelaku pasar juga menunggu kabar yang akan diungkapkan ke publik, hasil pertemuan rutin Komisi Pasar Bebas Bank Sentral AS, FOMC yang terjadi pada 15-16 Desember 2015 dan akan diumumkan pada Rabu (07/01/2016) siang, waktu setempat.
FINANCEROLL – Melalui catatan pertemuan tersebut, masyarakat bisa menilai berapa banyak pejabat bank sentral, the FED yang sebenarnya ingin menaikkan suku bunga dimasa depan, mengacu pada keputusan akhir mereka yang menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya selama hampir satu dekade terakhir ini. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen dalam jumpa pers paska pertemuan tersebut, bahwa kenaikan suku bunga, Fund Rates dimasa yang akan datang akan dilakukan secara bertahap mengacu pada perkembangan ekonomi AS itu sendiri.
Dalam notulen tersebut, tersirat perdebatan antar pejabat bank sentral mengenai prioritas yang dipergunakan sebagai dasar kebijakan menaikkan suku bunga dimasa depan, apakah berdasarkan pertumbuhan yang berjalan lamban atau mengacu pada data-data (ekonomi) agar menjadi patokan merumuskan kebijakan. Dengan kata lain, kebijakan yang akan diambil The FED akankah melihat pada data-data yang ada atau kepada pola bertahap yang disusunnya.
Hal ini tentu saja membukakan pada pintu pertanyaan selanjutnya, apakah kenaikan yang direncanakan ini akan dilakukan sebanyak empat kali sebagaimana yang diisyaratkan atau memenuhi harapan pasar yang menginginkan kenaikan suku bunga setidaknya dilakukan dua kali saja dalam tahun 2016 ini. Pendapat dari Gubernur Bank Sentral AS wilayah San Fransisco, John William justru menilai The FED di tahun ini bisa saja menaikkan suku bunga tiga hingga lima kali tergantung kondisi ekonomi AS kembali. (Lukman Hqeem | [email protected])
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind