Hari ini, rupiah bergulir Rp 14.000 – Rp 14.100

JAKARTA. Otot rupiah semakin kempis. Pelemahan mata uang Garuda disinyalir bakal berlanjut selama belum ada katalis positif dari domestik.

Kemarin (258), di pasar spot, rupiah melemah 0,03% menjadi Rp 14.054 per dollar AS. Serupa,  kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah terdepresiasi 0,49% ke level Rp 14.067 per dollar.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, rupiah diselimuti sentimen negatif dari pasar eksternal. Pertama, masih kencangnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Dua, devaluasi yuan yang merontokkan kepercayaan pelaku pasar terhadap aset berisiko. Efeknya, investor memilih pegang dollar AS.

Apalagi, dari domestik belum ada katalis yang bisa menjadi amunisi bagi rupiah untuk bangkit.  “Sebenarnya, dari sisi fundamental ekonomi,   nilai rupiah sudah undervalue,” ujar Josua. Ia memperkirakan, hari ini pelemahan rupiah bisa berlanjut, meskipun dalam kisaran sempit.

Tonny Mariano, Analis Esandar Arthamas Berjangka menyebut, BI perlu intervensi lebih aktif untuk menjaga rupiah. Selain itu, kebijakan yang dibuat untuk menyokong rupiah harus ditegakkan, seperti aturan wajib penggunaan rupiah.

Selain itu, penyerapan anggaran belanja pemerintah harus dipercepat demi menjaga optimisme pelaku pasar. “Selama itu belum dilakukan, pelemahan rupiah masih rentan terjadi,” kata Tonny.

Tonny dan Josua sama-sama menebak, hari ini, rupiah bergulir antara Rp 14.000-Rp 14.100.

Editor: Yudho Winarto


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*