Harga Referensi Sawit Anjlok, Kakao Malah Naik

Kamis, 01 Oktober 2015 | 04:09 WIB

Kelapa sawit. REUTERS/Roni Bintang

TEMPO.CO , Jakarta: Kementerian Perdagangan menurunkan harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk bea keluar periode Oktober 2015. Harga turun dari US$ 610,64/MT pada periode September menjadi US$ 529,51/MT; penurunan sebesar US$ 81,14 atau 13,29 persen.

“Ini akibat semakin melemahnya harga internasional komoditas tersebut,” kata pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Karyanto Suprih dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 September 2015.

Menurut Karyanto, harga internasional merosot sebab harga minyak bumi dunia tengah rendah. Turunnya harga juga karena  kelebihan suplai minyak nabati, terutama dari sumber non sawit di pasar internasional.

Harga referensi CPO saat ini masih di bawah tingkat ambang batas pengenaan bea keluar di level US$ 750. Dengan demikian, pemerintah belum mengenakan bea keluar bagi CPO dan produk turunannya selama bulan Oktober ini.

Sementara itu, harga referensi biji kakao untuk penetapan HPE biji kakao mengalami kenaikan sebesar US$ 17,80 atau 0,56 persen  dari US$ 3.158,12/MT menjadi US$ 3.175,92/MT. HPE biji kakao juga menguat sebesar US$ 18 atau 0,6 persen dari US$ 2.854/MT pada periode bulan September menjadi US$ 2.872/MT. Kenaikan harga referensi dan HPE biji kakao juga disebabkan oleh penguatan harga internasional komoditas terebut.

Namun, bea keluar biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya. Bea keluar tetap pada sebesar 10 persen.

Untuk produk kayu, terdapat kenaikan khusus pada HPE komoditas veneer Lembaran tipis kayu dari hutan alam dari US$ 750/m3 menjadi US$ 800/m3 perubahan dari periode bulan sebelumnya. Sementara HPE dan BK komoditas produk kayu dan kulit lainnya tetap sama.

Seluruh informasi terkait harga referensi telah tercantum di Permendag Nomor 68/M-DAG/PER/9/2015.

URSULA FLORENE
 


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*