Financeroll – Harga minyak berjangka meluncur lima-tahun rendah, Senin (8/12) dipicu dari dolar AS yang kuat dan sentimen pasar.
Di New York Mercantile Exchange, light sweet crude berjangka untuk pengiriman bulan Januari turun $1,69 atau 2,6% menjadi $64,20 per barel. Sementara minyak Brent untuk pengiriman Januari di London ICE Futures exchange turun 3,1%, atau $2.10, ke level $66.94 per barel.
Dalam catatan Morgan Stanley proyeksi rata-rata harga minyak mentah Brent pada tahun 2015, akan jatuh terus hingga $43 per barel selama kuartal kedua tahun depan. Tanpa intervensi oleh organisasi negara pengekspor minyak, risiko pasar menjadi tidak seimbang.
Harga minyak yang sudah jatuh setelah harga minyak bulanan Arab Saudi menunjukkan pemangkasan harga yang terbesar untuk pembeli Asia dan AS.
Minyak NYMEX telah jatuh untuk sembilan kali dari 10 minggu terakhir, sementara minyak Brent telah jatuh selama 14 kali dari 17 minggu. Kemudian pada minggu ini, badan-badan energi akan memberikan Penawaran dan permintaan. seperti Energy Information Administration US, OPEC, dan International Energy Agency akan menerbitkan laporan bulanannya.
Sementara dari Tiongkok, perdagangan Tiongkok dengan pertumbuhan ekspor jatuh menjadi 4,7% pada bulan November, dari sebelumnya 11,6% pada bulan Oktober, namun minyak impor Tiongkok pada bulan November mengalami kenaikan 7,9% dari tahun sebelumnya untuk 25.41 juta ton.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind