Harga Minyak WTI dan Brent Terseret Turun Akibat Kontraksi Manufaktur Tiongkok

Pada akhir perdagangan di bursa komoditas Nymex dan perdagangan elektronik Brent harga minyak mentah untuk kedua kontrak mengalami penurunan yang signifikan (6/5). Harga minyak mentah berakhir melempem setelah aktivitas manufaktur Tiongkok dilaporkan oleh HSBC mengalami kontraksi untuk empat bulan berturut-turut pada bulan April lalu. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi Tiongkok makin berbahaya.

Harga minyak terpenggal setelah data HSBC Final Manufacturing PMI mengalami penurunan ke level 48.1 poin di bulan April lalu. Data median berada pada level 48.4 poin. Harga minyak Brent sempat menguat cukup tajam pada pertengahan sesi perdagangan diangkat oleh peningkatan krisis di Ukraina.

Harga minyak mentah Brent untuk penyerahan Juni mengalami penurunan sebesar 87 sen dan ditutup pada posisi 107.72 dollar per barel dini hari tadi. Perdagangan bursa di London tadi malam tutup karena adanya peringatan Hari Buruh.

Sementara itu harga minyak mentah WTI untuk kontrak pengiriman bulan Juni juga mengalami penurunan meskipun tidak sebesar Brent. Harga minyak ini turun tipis sebesar 28 sen atau 0.3 persen dan ditutup pada posisi 99.48 dollar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga komoditas minyak mentah jenis WTI pada perdagangan selanjutnya akan cenderung melanjutkan penurunan meskipun terbatas. Harga komoditas energi tersebut berpotensi untuk bergerak pada kisaran 98.00 – 100.50 dollar per barel.

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*