Harga Minyak Turun, PGN Bangun Infrastruktur

Senin, 22 Februari 2016 | 15:44 WIB

Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Hendi Prio Santoso. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. bakal menambah infrastruktur gas bumi pada 2016-2019 ini. Menurut Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, penurunan harga minyak saat ini merupakan momentum yang baik untuk menggenjot pertumbuhan infrastruktur.

Hendi menuturkan, pada saat harga minyak turun, harga-harga material seperti pipa gas juga ikut turun. “Situasi yang terjadi di hulu migas yang melambat memberi waktu untuk persiapan di hilir untuk meningkatkan infrastruktur,” kata Hendi.

Dalam kurun waktu 2016-2019 ini, PGN akan menambah infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 1.685 kilometer. Selain itu, perusahaan akan membangun 60 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan Mini LNG system untuk Indonesia bagian tengah dan timur.

Kepala Divisi Komunikasi Korporat PGN Irwan Andri Atmanto menambahkan, pembangunan infrastruktur pipa gas bumi ini akan menambah jumlah pipa yang dikelola dan dioperasikan oleh PGN yang hingga akhir Januari 2016 sudah lebih dari 6.971 kilometer.

Pipa gas bumi ini tersebar mulai dari pipa transmisi Grissik-Duri sepanjang 529 km, Grissik-Batam-Singapura 446,78 km; Kepodang-Tambak Lorok atau Kalija I sepanjang 207 km, SSWJ sepanjang 1.002 km, dan transmisi Medan 30 km.  

Pipa lainnya adalah pipa distribusi PGN yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari DKI Jakarta sepanjang 759 km, Bogor 616 km, Tangerang 403 km, Bekasi 330 km, Cirebon 389 km, Sidoarjo 313 km, Surabaya 493 km, Medan 627 km dan banyak lagi di daerah lainnya.

Sampai akhir 2015, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.529 industri dan pembangkit listrik, 1.857 restoran, rumah makan dan UKM, dan lebih dari 107.690 pelanggan rumah tangga.

AYU PRIMA SANDI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*