Harga Minyak Turun, Perusahaan Migas Ramai-Ramai Pangkas Belanja

Jakarta -Anjloknya harga minyak dunia, membuat perusahaan minyak yang tergabung dalam Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) Migas memotong belanja modal atau Capital Expenditure (capex).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengungkapkan, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tak lagi ekonomis dengan harga minyak yang saat ini berada di level US$ 37,3 per barel. Sejumlah K3S bahkan sudah menyatakan tak sanggup meneruskan kegiatan di hulu sesuai rencana awal.

“Keran harga minyak sudah sangat rendah, investasi di hulu migas turun. Maka di hulu migas sekarang lebih memilih well service (perawatan sumur) dan pengeboran pengembangan untuk menjaga produksi,” kata Amien di kantornya, Wisma Mulia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (5/12/2016).

SKK Migas mencatat, survei seismik baru terealisasi 14 dari rencana 41 survei seismik (34%), survei non seismik 13 dari rencana 24 (54%), pemboran eksplorasi terealisasi 55 dari 157 rencana (35%), re-entry sumur eksplorasi 12 dari 27 rencana (44%), pemboran sumur pengembangan 541 dari rencana 627 (86%), perawatan sumur sebanyak 1.320 dari 1.354 rencana (97%), dan perawatan sumur terealisasi 31.578 dari target 34.060 (93%).

“Hampir seluruh perusahaan hulu migas mengalami penurunan investasi dan diikuti pengurangan biaya. Secara global pun terjadi penurunan belanja eksplorasi dan produksi sebesar 20,3% dari 2014-2015,” terang Amien.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*