Harga Minyak Naik Dipicu Turunnya Produksi Shale AS Dan Optimisme Terhadap OPEC

Harga minyak naik sekitar 2 persen pada hari Selasa didorong lebih tinggi oleh ekspektasi penurunan output shale dan optimisme baru bahwa OPEC akan tetap berupaya untuk melakukan pengurangan produksi.

Minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Desember (CLc1) telah naik 90 sen, atau 2,1 persen, ke $ 44,22 per barel pada 0746 GMT, yang berada di harga terendah dalam hampir dua bulan di sesi sebelumnya.

Januari Brent berjangka (LCOc1) naik 71 sen, atau 1,6 persen, pada $ 45,14 per barel.
Harga yang didukung oleh harapan bahwa produksi shale di AS untuk musim gugur Desember akan turun ke level terendah sejak April 2014 yaitu akan mencapai produksi di 4,5 juta barel per hari (bph).

Menteri Energi Arab Saudi mengatakan hal yang penting untuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak untuk mencapai konsensus bulan September untuk mengekang produksi, menurut kantor berita negara Aljazair APS pada hari Minggu lalu. Pertemuan anggota OPEC berikutnya akan diselenggarakan pada akhir bulan ini.

Juga mendukung pasar minyak adalah berita bahwa Harold Hamm, kepala eksekutif produsen minyak independen AS, Continental Resources, akan dicalonkan sebagai sekretaris energi ketika Donald Trump menjadi presiden AS.

Hamm, jika dicalonkan, akan menjadi Menteri Energi AS pertama yang ditarik langsung dari industri, sebuah langkah yang akan menambah dukungan terhadap lingkungan tetapi juga akan meningkatkan platform energi yang pro-pengeboran lading minyak milik Trump.

Harga minyak mentah AS juga kemungkinan akan didukung oleh short-covering, demikian pernyataan Jonathan Chan, analis investasi dari Philips Futures yang berbasis di Singapura.
Di tempat lain, Irak akan memotong ekspor minyak mentah Basra dari pelabuhan selatannya menjadi 3,16 juta barel per hari pada bulan Desember, dibandingkan dengan 3.240.000 barel per hari pada bulan November. Volume Desember dialokasikan akan menjadi yang terendah dalam empat bulan.

Sementara itu, kembali produksi minyak mentah Libya bisa menutup keuntungan pasar.dunia. Sebuah kapal tanker yang membawa hasil produksi minyak mentah Libya merupakan kargo pertama yang diekspor melalui terminal Ras Lanuf yang dibuka kembali pada bulan September. Pembukaan kembali pelabuhan timur telah membantu Libya menyalurkan hasil produksi nasional yang naik dua kali lipat yaitu naik sekitar 600.000 barel per hari.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*