Harga Minyak Mentah Turun Tipis Setelah Pernyataan Menteri Minyak Arab Saudi

Harga minyak mentah turun tipis pada akhir perdagangan hari Rabu dinihari (08/03), setelah menteri minyak Arab Saudi memberikan pesan campuran tentang pemotongan produksi OPEC masa depan.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate berakhir turun 6 sen atau 0,11 persen menjadi $ 53,14.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 13 sen ke $ 55,88 per barel pada 14:33 ET (1933 GMT).

Pada konferensi energi CERAWeek di Houston, Menteri Perminyakan Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan kesepakatan tahun lalu oleh OPEC dan negara-negara non OPEC untuk mengurangi pasokan dan meningkatkan harga telah meningkatkan pasokan pasar minyak dan fundamental permintaan.

Tapi Khalid mengatakan bahwa hal itu terjadi hanya karena Arab Saudi memotong di luar apa yang dijanjikan, membawa produksi negaranya di bawah 10 juta barel per hari (bph). Dia juga mengatakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan membiarkan produsen saingan mengambil keuntungan dari pemotongan tersebut.

Kelompok ini diharapkan dapat melaksanakan lagi pada bulan Mei, untuk mempertimbangkan lagi memperpanjang pemotongan produksi.

Harga minyak telah terjebak di kisaran $ 3 sejak Februari, gagal lepas landas setelah OPEC melaksanakan pemotongan produksi pertama dalam delapan tahun. Harga berada di bawah tekanan karena pengeboran minyak serpih AS naik kuat di atas $ 50 per barel pada bulan Desember setelah OPEC menjalankan kesepakatan dengan Rusia dan produsen non-OPEC.

Tapi sentimen bullish telah goyah dengan ketidakpatuhan Rusia dalam pemotongan, naiknya produksi shale AS dan tanda-tanda negara OPEC mulai meningkatkan ekspor minyak mentah pada bulan Februari.

Rusia berjanji untuk menerapkan 300.000 barel per hari pangsa pasarnya dari pengurangan produksi pada akhir April. Tapi broker Marex Spectron memprediksi produksi dan ekspor Rusia akan meningkat secara bertahap, yang akan menyebabkan kerusakan cepat dari kondisi pasokan jangka pendek.

Dinihari tadi setelah penutupan pasar minyak AS, telah dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 3 Maret, dimana dilaporkan terjadi peningkatan 11,6 juta barel. Angka ini menyusul peningkatan 2,5 juta barel minggu lalu dan jauh di atas perkiraan konsensus untuk peningkatan sekitar 1,9 juta barel pada pekan ini.

Sedangkan persediaan bensin mencatat hasil penurunan 4,96 juta barel menyusul kenaikan 1,84 juta barel pekan lalu, sementara persediaan distilat menurun 2,90 juta barel menyusul penurunan dari 3,73 juta barel minggu sebelumnya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan bergerak lemah dengan peningkatan produksi mingguan AS melebihi perkiraan seperti yag dilaporkan API. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 52.60-$ 52.10, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 53.60-$ 54.10.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*