Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Tertekan Peningkatan Persediaan AS

Harga minyak mentah berjangka turun di perdagangan Asia pada Rabu (08/03) setelah data industri menunjukkan kenaikan kesembilan minggu berturut-turut persediaan minyak mentah AS, memperbaharui kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak meskipun dijalankannya pelaksanaan pembatasan produksi oleh OPEC dan non-anggota OPEC.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 35 sen, atau 0,66 persen, ke $ 52,79 per barel, setelah mengakhiri sesi sebelumnya turun 0,1 persen.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 29 sen, atau 0,52 persen, ke $ 55,63, setelah berakhir turun 0,2 persen pada sesi sebelumnya.

Persediaan minyak mentah AS naik sebesar 11,6 juta barel pekan lalu, lebih lima kali lipat dari perkiraan analis, menurut kelompok industri, American Petroleum Institute (API).

Harga minyak menghadapi tekanan dari kemungkinan kenaikan suku bunga AS minggu depan, dolar yang kuat, meningkatnya persediaan ke tingkat rekor dan meningkatnya produksi minyak serpih AS, demikian pendapat para analis.

Data persediaan API muncul saat EIA pada Selasa memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak 2017 dunia dengan 110.000 barel per hari menjadi 1,51 juta barel per hari.

Pada saat yang sama, anggota dari perjanjian produksi yang dipimpin OPEC mengatakan Selasa pengurangan total produksi lebih dari 1,5 juta barel per hari dan memenuhi harapan mereka.

Permintaan Tiongkok tetap kuat, dengan impor minyak mentah mencapai tingkat tertinggi kedua pada rekor di bulan Februari setiap hari sekitar 8.286.000 barel per hari, naik 3,5 persen pada tahun lalu, data pabean menunjukkan pada hari Rabu.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan oleh EIA yang diindikasikan terjadi peningkatan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan bergerak lemah dengan peningkatan produksi mingguan AS melebihi perkiraan. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 52.30-$ 51.80, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 53.30-$ 53.80.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*