Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Terganjal Profit Taking

Harga minyak mentah mereda pada hari Jumat (31/03) di sesi Asia karena para pedagang mengambil keuntungan setelah tiga hari rally pada harapan perpanjangan kesepakatan pemotongan produksi OPEC tahun ini.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 23 sen atau 0,46 persen, pada $ 50,12 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk minyak, berada di $ 52,70 per barel, turun 26 sen atau 0,49 persen.

Meskipun penurunan Jumat, harga minyak mentah tetap 4 persen lebih tinggi daripada awal reli tiga hari pada Selasa, dan analis mengatakan bahwa pasar secara bertahap melakukan pengetatan.

Para pedagang mengatakan ada perasaan yang berkembang bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produksi minyak raksasa non OPEC Rusia akan setuju untuk melanjutkan kesepakatan pengurangan produksi untuk mendorong harga lebih tinggi.

Produsen OPEC dan non-OPEC termasuk Rusia setuju akhir tahun lalu untuk memangkas produksi oleh hampir 1,8 juta barel per hari (bph) selama semester pertama tahun ini dalam rangka untuk mengendalikan kelebihan pasokan global dan menopang harga.

Namun sejauh ini, pasokan alternatif, termasuk dari Amerika Serikat di mana produksi melonjak, dan keraguan bahwa Rusia memenuhi pemotongan yang dijanjikan, telah mencegah keseimbangan pasar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah jika aksi profit taking berlanjut. Jika malam nanti data ekonomi AS menguat dapat berpotensi meningkatkan dollar AS, sehingga dapat menekan harga minyak. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 49.60-$ 49.10, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 50.60-$ 51.10.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*