Harga Minyak Mentah Sesi Asia Tertekan Peningkatan Pasokan Minyak dan Bensin AS

Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Kamis (02/02) di sesi Asia, setelah data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS meningkat tajam, meskipun tanda-tanda bahwa OPEC dan produsen lainnya berupaya menurunkan produksinya untuk mengangkat harga.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 28 sen, atau 0,52 persen, pada $ 53,60 setelah naik $ 1,07 di hari sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 22 sen, atau 0,39 persen, ke $ 56,58 per barel, setelah berakhir naik $ 1,22 pada sesi sebelumnya.

Persediaan minyak mentah AS tumbuh pekan lalu tak terduga 6,5 juta barel menjadi 494.760.000 barel, Administrasi Informasi Energi mengatakan Rabu. Peningkatan persediaan jauh melebihi ekspektasi analis untuk kenaikan 3,3 juta barel.

Persediaan bensin naik 3,9 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 1 juta barel. Permintaan bensin telah lemah, turun 5,7 persen dari tahun lalu selama empat minggu terakhir.

Tapi harga didukung oleh indikasi bahwa produsen dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan lain-lain yang membatasi produksi dan ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Teheran setelah uji coba rudal terbaru Iran.

Awal pekan ini, survei Reuters menyatakan bahwa terjadi kepatuhan yang tinggi oleh OPEC dalam kesepakatan pemotongan produksi.

Pertumbuhan produksi minyak di Timur Tengah diatur untuk tetap kuat, menambahkan 2,44 juta barel per hari selama 2017-2021, laporan konsultan energi BMI Research mengatakan pada hari Kamis.

Pertumbuhan akan dipimpin oleh perusahaan minyak nasional dan didukung oleh basis cadangan terbukti besar dan struktur biaya rendah. Produksi di Amerika Utara akan kembali ke pertumbuhan pada tahun 2017, laporan tersebut menambahkan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan kekuatiran meningkatnya persediaan dan produksi minyak mentah AS, kecuali ada sentimen bullish dari pelaksanaan kesepakatan produksi OPEC dan non OPEC. Harga minyak berpotensi lemah dalam kisaran Support $ 53,10 – $ 52,60, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 54,10 – $ 54,60.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*