Harga Minyak Mentah Sesi Asia Retreat Terganjal Peningkatan Produksi AS

Harga minyak mentah mereda dari lima minggu tinggi di perdagangan sesi Asia pada Selasa siang (11/04) karena meningkatnya produksi minyak serpih AS mengimbangi kekhawatiran atas ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan penurunan produksi yang dibuat untuk mendukung harga.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 11 sen, atau 0,21 persen, ke $ 52,97 per barel, setelah menyentuh lima minggu tinggi $ 53,23 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent, turun 8 sen, atau 0,14 persen, pada $ 55,90 per barel. Sebelumnya, Brent telah naik ke tertinggi sejak 7 Maret di $ 56,16 per barel.

Brent telah meningkat dalam dari enam sesi sebelumnya, sementara WTI naik selama lima hari terakhir.

Persediaan minyak mentah AS telah menyentuh rekor tertinggi di kedua hub penyimpanan AS dari Cushing, Oklahoma, dan di Gulf Coast AS dalam beberapa pekan terakhir, menurut data pemerintah AS.

Tetapi pasar telah didorong lebih tinggi oleh ketegangan menyusul serangan rudal AS di Suriah dan penutupan lain di ladang minyak terbesar Libya.

Ladang minyak Libya Sharara ditutup pada hari Minggu setelah kelompok memblokir pipa yang menghubungkan ke terminal minyak, kata sumber minyak Libya. Lapangan baru saja kembali ke produksi, setelah penghentian selama seminggu yang berakhir pada awal April.

Sentimen ini ditambahkan ke reli yang dimulai akhir pekan lalu setelah Amerika Serikat menembakkan rudal ke sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah.

Sementara Suriah hanya menghasilkan volume kecil minyak, Timur Tengah adalah rumah bagi lebih dari seperempat dari produksi minyak dunia.

Fokus juga beralih ke awal musim panas untuk mengemudi di AS, yang dapat mendukung harga.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya telah berjanji untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari dalam enam bulan pertama tahun 2017, untuk menyingkirkan kelebihan pasokan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah terpengaruh meningkatnya produksi AS. Namun jika terdapat sentimen pengetatan pasokan maupun penurunan produksi dapat mengangkat harga. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 52.50-$ 52.00, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 53.50-$ 54.00.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*