Harga Minyak Mentah Sesi Asia Rebound

Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia pada hari Jumat (17/03) karena pasar mengharapkan terdapat cara yang efektif bagi pengurangan produksi OPEC sehingga dapat bekerja menekan kelebihan pasokan global.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 11 sen, atau 0,23 persen, pada $ 48,86 per barel, dan berada di jalur kenaikan mingguan tipis.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 7 sen, atau 0,14 persen, pada $ 51,81 per barel, setelah penutupan sesi sebelumnya turun 7 sen, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan sekitar 0,8 persen.

Harga minyak turun tajam pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa pemotongan produksi oleh OPEC dan non-anggota OPEC termasuk Rusia tidak memotong kelebihan pasokan secepat yang diharapkan dalam menghadapi peningkatan produksi AS.

“Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih terus mengungkapkan keprihatinan tentang persediaan global yang tinggi,” kata ANZ dalam sebuah catatan. “Namun, dia menegaskan bahwa pasar saat ini akan ke arah yang benar dan fundamental telah membaik.”

Jika persediaan minyak mentah tetap tinggi, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bisa memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi minyak, demikian Menteri Energi Saudi menyatakan Kamis.

Data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, turun pekan lalu karena impor jatuh, jatuh setelah peningkatan sembilan kali berturut-turut.

Persediaan minyak mentah turun 237.000 barel dalam pekan sampai 10 Maret, mengalahkan ekspektasi analis untuk kenaikan 3,7 juta barel.

Anggota OPEC dan non-OPEC termasuk Rusia mencapai kesepakatan penting tahun lalu untuk memangkas produksi oleh hampir 1,8 juta barel per hari (bph) dalam semester pertama 2017.

Tapi laporan bulanan OPEC menunjukkan persediaan minyak dunia meningkat pada Januari menjadi 278 juta barel di atas rata-rata lima tahun.

Dalam sebuah tanda bahwa upaya kesepakatn OPEC telah memiliki dampak kecil, pengiriman minyak ke Asia telah meningkat 3 persen sejak kesepakatan pemotongan pasokan OPEC dibuat.

Ekspor minyak Irak Maret memiliki rata-rata 3,25 juta barel per hari dalam 14 hari pertama bulanan, sedikit lebih rendah dari Februari 3,27 juta barel per hari. Tapi penurunan itu tidak sebanyak seperti yang diharapkan, yang bisa menimbulkan keraguan atas kepatuhan negara OPEC dalam kesepakatan pemotongan pasokan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan mencermati sentimen penting. Kesepakatan OPEC yang meningkat dan pelemahan dollar AS dapat menjadi sentimen pendukung harga. Namun sentimen kenaikan produksi AS terus meningkat akan menekan minyak mentah. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 49.40-$ 49.90, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 48.40-$ 47.90.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*