Harga Minyak Mentah Sesi Asia Rebound Terdorong Bargain Hunting

Harga minyak naik tipis pada perdagangan Jumat (04/11) di sesi Asia, stabil setelah lima hari berturut-turut jatuh, meskipun lonjakan persediaan minyak mentah AS dan keraguan atas kemampuan produsen OPEC untuk mengkoordinasikan penurunan produksi terus menekan pasar.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 11 sen, atau 0,25 persen, ke $ 44,77.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 13 sen, atau 0,28 persen, pada $ 46,48 per barel.

Kenaikan harga minyak terjadi dengan adanya aksi bargain hunting pedagang yang memanfaatkan harga minyak mentah yang semakin murah.

Harga minyak mentah telah merosot lebih dari 13 persen sejak puncaknya terbaru mereka pada pertengahan Oktober.

Meskipun sedikit meningkat, para pedagang mengatakan sentimen umumnya bearish mengingat penurunan harga selama lima hari terakhir, yang terpanjang pelemahan sejak Juni.

Para analis mengatakan pasar juga terbebani oleh pedagang yang menarik uang dari berjangka menjelang pemilihan presiden AS, yang dipandang sebagai risiko pasar.

Selain masalah menjelang pemilu, kata para pedagang fundamental minyak juga melemah, dengan persediaan minyak mentah AS melonjak, rendahnya pertumbuhan permintaan, dan keraguan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen non-OPEC Rusia dapat menyepakati pemotongan produksi bulan ini.

Sementara produksi minyak tetap dekat rekor dan persediaan yang tinggi, bank Inggris Barclays mengatakan pertumbuhan permintaan itu lemah.

Pertumbuhan permintaan selama Juli-September adalah kurang dari sepertiga dari kuartal tahun lalu, Barclays mengatakan dalam sebuah catatan, memperkirakan pertumbuhan kuartal lalu di bawah 1 juta barel per hari (bph).

Kenaikan konsumsi untuk kuartal terakhir tidak akan jauh lebih tinggi, sebelum rata-rata 1,3 juta barel per hari pada 2017, tambahnya.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah melonjak lebih dari 14 juta barel pekan lalu, rekor kenaikan terbesar, menyoroti bahwa kelebihan pasokan bahan bakar global yang masih jauh dari selesai.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls Oktober yang diindikasikan meningkat, Unemployment Rate Oktober yang diindikasikan menurun, defisit perdagangan yang diindikasikan menyempit. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya bergerak positif dengan aksi bargain hunting. Namun jka malam nanti dollar AS terealisir menguat akan dapat menekan harga minyak. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 45,30 -$ 45,80, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 44,30-$ 43,80

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*