Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terpicu Pemotongan Produksi Arab Saudi

Harga minyak mentah naik pada hari Selasa (13/06) di sesi Asia, terdukung pemotongan pasokan yang dilakukan pemimpin OPEC Arab Saudi, meskipun kenaikan produksi A.S. membayangi.

Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 46,33 per barel, juga naik 25 sen atau 0,54 persen.

Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 48,57 per barel, naik 28 sen atau 0,58 persen.

Arab Saudi, eksportir minyak utama dunia, memimpin sebuah usaha oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) sampai akhir kuartal pertama 2018 untuk mendukung kenaikan harga. Negara lain, termasuk produsen utama Rusia, juga berpartisipasi.

Selama paruh pertama tahun ini, ada keraguan mengenai kepatuhan OPEC terhadap janjinya sendiri karena pasokan, terutama ke Asia tetap tinggi.

Pejabat Saudi sekarang mengatakan bahwa mereka melakukan pemotongan nyata, termasuk 300.000 bpd ke Asia untuk bulan Juli, meskipun beberapa penyuling Asia mengatakan bahwa mereka masih menerima alokasi penuh mereka.

“Harga minyak mentah naik didukung oleh pembicaraan lebih lanjut dari Arab Saudi. Menteri Energi Khalid Al-Falih mengatakan bahwa persediaan akan menurun dan pengurangan akan meningkat dalam tiga minggu ke depan,” kata bank ANZ.

Meskipun anggota OPEC lainnya, seperti Libya dan Nigeria, dibebaskan dari pemotongan, dan ada keraguan mengenai kepatuhan orang lain, termasuk Irak, persediaan kelompok telah jatuh sejak awal pelaksanaan pada bulan Januari.

Data perdagangan menunjukkan bahwa pengiriman OPEC ke pelanggan rata-rata sekitar 26 juta bpd dalam enam bulan terakhir tahun 2016, sementara jumlah tersebut ditetapkan rata-rata sekitar 25,3 juta bph pada paruh pertama tahun ini.

Namun anacaman yang ntuk merongrong upaya OPEC untuk memperketat pasar adalah peningkatan aktivitas pengeboran A.S. yang terus meningkat, yang telah mendorong produski A.S. lebih dari 10 persen sejak pertengahan 2016, ke lebih dari 9,3 juta bpd.

Administrasi Informasi Energi A.S. mengatakan bahwa produksi akan meningkat di atas 10 juta barel per hari pada tahun depan, yang menantang eksportir utama Arab Saudi.

Tanda pasokan yang cukup banyak adalah kurva maju Brent, yang dalam bentuknya dikenal sebagai contango, dimana minyak mentah untuk pengiriman dalam waktu setengah tahun adalah sekitar $ 1,50 per barel lebih mahal daripada untuk pengiriman segera, sehingga menguntungkan untuk menyewa kapal tanker dan menyimpan bahan bakar alih-alih menjualnya untuk penggunaan langsung.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah bergerak naik dengan berita pemotongan produksi Arab Saudi. Namun sentimen kekuatiran peningkatan produksi AS masih membayangi pasar minyak. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 46,80-$ 47,30, dan jika harga turun akan menguji kisaran Support $ 45,80-$ 45,30.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*