Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terbantu Penurunan Persediaan AS

Harga minyak mentah naik lebih tinggi pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (21/12) dengan menurunnya persediaan minyak mentah AS, meskipun aktivitas perdagangan diredam karena pasar mulai tenang menjelang akhir pekan Natal.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 53,52 per barel, naik 22 sen atau 0,41 persen.

Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent berada di $ 55,53 per barel, naik 18 sen atau 0,33 persen.

Para pedagang mengatakan harga yang lebih tinggi yang sebagian besar disebabkan penurunan persediaan minyak mentah AS seperti yang dilaporkan American Petroleum Institute (API).

American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, mengatakan persediaan minyak mentah AS turun 4,1 juta barel pada minggu sebelumnya.

Jeffrey Halley, analis di futures Oanda di Singapura, seperti yang dilansir CNBC, mengatakan persediaan minyak mentah AS diperkirakan turun 2.563.000 barel.

Dengan tidak adanya dasar-dasar yang kuat, para pedagang mengatakan bahwa support dan resistance teknis tingkat akan menjadi penggerak harga.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah AS oleh EIA yang diindikasikan menurun. Jika terealisir dapat menguatkan harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi bergerak naik dengan penurunan persediaan minyak mentah AS. Namun diperkirakan volume perdagangan yang ringan menjelang musim liburan memberikan sedikit kenaikan. Juga perlu dicermati penguatan dollar AS yang dapat menekan harga. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 54,00 dan $ 54,50, namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 53,00 dan $ 52,50.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*