Harga Minyak Mentah Sesi Asia Bergerak Datar, Sentimen Penurunan Pasokan Diimbangi Penguatan Dollar AS

Harga minyak mentah datar pada perdagangan sesi Asia hari Kamis (15/12) terpicu harapan pengetatan produksi pasar pada tahun 2017 didorong penurunan produksi yang direncanakan oleh OPEC dan non OPEC, mengimbangi kenaikan suku bunga AS Rabu yang menekan harga komoditas.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 50,96 per barel, turun 8 sen atau 0,16 persen.

Harga minyak mentah berjangka Internasional Brent diperdagangkan pada $ 53,93 per barel, naik 3 sen atau 0,06 persen.

ANZ Bank, pada Kamis mengatakan pasar minyak akan pindah ke defisit yang cukup besar pada kuartal pertama 2017 jika Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lain yang dipimpin oleh Rusia mengurangi produksi mereka hampir 1,8 juta barel per hari (bph).

“Ini kemungkinan akan mendorong harga minyak jauh di atas $ 60 per barel awal tahun depan,” katanya.

Harga minyak mentah juga menerima beberapa dukungan dari penurunan persediaan minyak mentah AS.

Data dari AS Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah komersial pekan lalu mengalami penurunan sebesar 2,56 juta barel menjadi 483.190.000 barel.

Namun, kata para pedagang itu jauh dari jelas apakah OPEC dan produsen lainnya akan menindaklanjuti kesepakatan pemotongan produksi.

OPEC memproduksi 33.870.000 barel per hari bulan lalu, menurut angka yang dikumpulkan dari sumber sekunder, sampai 150.000 bph dari Oktober, OPEC mengatakan dalam laporan bulanan pada hari Rabu.

Itu menunjukkan produksi kelompok terus meningkat, menambah kekenyangan global, menjelang awal perjanjian Januari dimana pasokan dipotong pertama sejak 2008.

Itu bisa menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk mematuhi sepenuhnya dengan kesepakatan.

Harga lebih stabil Kamis datang setelah penurunan tajam pada Rabu, ketika minyak mentah turun lebih dari 3 persen karena dolar yang kuat.

Dollar AS naik untuk menutup ke posisi tertinggi 14-tahun terhadap sekeranjang mata uang lainnya seperti AS Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam setahun.

Lihat : The Fed AS Naikkan Suku Bunga 25 Bps, Proyeksikan 3 Kenaikan di 2017

Dolar yang lebih kuat, di mana minyak diperdagangkan, dapat menekan permintaan minyak mentah karena membuat pembelian bahan bakar lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya di dalam negeri.

Malam nanti akan dirilis data inflasi November AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi datar dengan tarik menarik sentimen penurunan persediaan dan penguatan dollar AS. Namun jika malam nanti dollar AS terus menguat, akan menekan harga minyak. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support $ 50,50 dan $ 50,00, namun jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 51,50 dan $ 52,00.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*