Harga Minyak Mentah Naik Tertinggi 3 Minggu

Harga minyak mentah naik mendekati level tertinggi tiga minggu pada akhir perdagangan Rabu dinihari (22/02) setelah OPEC menyatakan teguh dalam kesepakatan untuk memangkas produksi dan mengharapkan produsen lain bergabung dalam upaya untuk mengurangi kekenyangan global.

Harga minyak mentah berjangka AS ditutup naik 66 sen, atau 1,2 persen, pada $ 54,06, turun dari puncak sesi $ 54,68.

Harga minyak mentah berjangka Brent melonjak 48 sen per barel, atau 0,9 persen, ke $ 56,66 dengan 02:46 ET (1946 GMT). Ini mencapai tinggi $ 57,31 pada hari sebelumnya.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan pada konferensi industri di London bahwa data Januari menunjukkan partisipasi negara OPEC dalam pemotongan produski telah di atas 90 persen dan persediaan minyak akan menurun lebih lanjut tahun ini.

Bensin berjangka AS adalah penggerak terbesar di sektor energi, jatuh 1,5 persen menjadi $ 1,4942 per galon. Yang mendorong penyebaran bensin, indikator margin penyulingan, ke level terendah baru satu tahun.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lain di luar kelompok setuju pada bulan November untuk memangkas produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bph) dalam upaya untuk mengalirkan kelebihan yang telah menekan harga selama lebih dari dua tahun.

Barkindo mengatakan terlalu dini untuk mengatakan jika pengurangan pasokan, yang berlangsung selama enam bulan dari 1 Januari, akan perlu diperpanjang atau diperdalam pada pertemuan OPEC mendatang pada bulan Mei.

Berdasarkan kesepakatan, Iran diizinkan untuk meningkatkan produksi dari tingkat Oktober dan Teheran mengharapkan produksi minyaknya mencapai 4 juta barel per hari pada pertengahan April.

Menteri Perminyakan Iran Zanganeh mengatakan kepada televisi negara bahwa produsen minyak OPEC dan non-OPEC berkomitmen untuk memotong produksi.

Bank of America Merrill Lynch memangkas proyeksi untuk harga minyak mentah Brent untuk rata-rata $ 50-70 melalui 2022, dari $ 55- $ 75 di tengah pemulihan dalam produksi shale AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah untuk perdagangan selanjutnya akan naik dengan optimisme pemotongan produksi. Namun jika dollar AS terus menguat dan sentimen peningkatan produksi AS masih terus membayangi, akan dapat menekan harga. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 54.50-$ 55.00, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 53.50-$ 53.00.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*