Harga Minyak Mentah Naik Terdukung Gangguan Pasokan Nigeria dan Pelemahan Dollar AS

Harga Minyak mentah berjangka naik pada hari Kamis (03/11), dengan serangan terhadap pipa minyak Nigeria dan pelemahan dolar AS mendukung sentimen di pasar, mengangkat harga dari posisi terendah lima pekan.

Harga minyak mentah berjangka AS naik 20 sen, atau 0,44 persen, pada $ 45,54 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan naik 28 sen, atau 0,60 persen, pada $ 47,14 per barel .

Harga minyak mentah didukung oleh kekhawatiran tentang gangguan pasokan setelah militan di pusat minyak Delta Niger, Nigeria Selatan menyerang sebuah pipa yang dioperasikan oleh Nigeria National Petroleum Corporation, Rabu.

Dolar lebih lemah juga mendukung harga dengan membuat minyak dalam denominasi dolar lebih mahal bagi negara-negara pengimpor.

Dolar tergelincir untuk sesi ketiga sebagai penentuan posisi untuk pemilihan presiden AS pekan depan dibayangi ulasan terbaru Federal Reserve, di mana pembuat kebijakan mengisyaratkan mereka berada di jalur untuk menaikkan suku bulan depan.

Lihat : The Fed AS Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah, Akankah Naik Bulan Desember?

Kedua patokan minyak, Rabu, mencapai terendah sejak akhir September setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah AS melonjak lebih dari 14 juta barel pekan lalu, peningkatan mingguan terbesar sejak Energy Information Administration AS mulai mencatat persediaan mingguan pada tahun 1982.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya bergerak positif dengan pelemahan dollar AS setelah the Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 46,00 -$ 46,50, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 45,00-$ 44,50

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*