Harga Minyak Mentah Naik Terbantu Dukungan Teknis; Kenaikan Pasokan Bensin AS Menjadi Sentimen Bearish

Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan hari Rabu dinihari (07/06), menemukan dukungan teknis setelah meluncur di bawah $ 47 per barel pada tekanan dari keretakan diplomatik di Timur Tengah dan persediaan minyak mentah yang tinggi di Amerika Serikat.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate di AS berakhir naik 79 sen atau 1,7 persen menjadi $ 48,19. Ini jatuh pada awal perdagangan, kemudian memantul dari dukungan teknis antara $ 46,75 dan $ 46,95 dan naik ke atas.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 59 sen, atau 1,2 persen, satu barel menjadi $ 50,06 pada pukul 2:34 siang waktu setempat (1834 GMT).

Harga minyak tetap 6-7 persen lebih rendah daripada sebelum OPEC dan sekutu non-OPEC mengatakan bahwa mereka memperpanjang pemangkasan produksi sampai Maret 2018.

Kekuatan utama Arab termasuk Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada hari Senin, menuduhnya mendukung militan Islam dan Iran. Kapal yang datang dari atau pergi ke Qatar dilarang mengendarai kendaraan Fujairah, di UAE.

Surplus minyak di banyak bagian dunia dan perkembangan dengan Qatar membuat para pedagang gugup, bahkan setelah Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan Qatar tetap berkomitmen untuk membatasi produksi minyak mentah berdasarkan kesepakatan antara OPEC dan beberapa pemasok non-OPEC.

Dengan produksi minyak sekitar 620.000 barel per hari (bpd), Qatar adalah salah satu produsen minyak mentah terkecil di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, namun beberapa investor khawatir ketegangan di dalam kartel dapat melemahkan kesepakatannya untuk menahan produksi agar dapat memberikan kenaikan harga.

Fokus kemungkinan akan beralih ke inventori A.S. menjelang data pemerintah Rabu.

Produksi minyak mentah A.S. telah melonjak lebih dari 10 persen sejak pertengahan 2016 sampai 9,34 juta barel per hari, angka industri menunjukkan.

Dinihari tadi American Petroleum Institute (API) merilis laporan persediaan minyak mentah mingguan untuk pekan yang berakhir 2 Juni mencatat hasil penurunan 4,62 juta barel pada pekan ini setelah hasil penurunan 8,7 juta barel pekan lalu. Pasar memperkirakan penurunan sekitar 3,5 juta barel untuk minggu ini dan data mencatat hasil yang lebih besar dari perkiraan untuk minggu kedua berjalan.

Namun Bensin, mencatat jumlah kenaikan yang cukup besar yaitu 4,1 juta barel pada minggu ini setelah hasil penurunan 1,7 juta barel pada minggu sebelumnya.

Distillate juga mencatat kenaikan 1,75 juta barel menyusul kenaikan kecil 0,12 juta barel sebelumnya.

Cushing mencatat hasil penurunan 1,56 juta barel yang merupakan penurunan kesembilan berturut-turut yang memperkuat ekspektasi pasar akan hasil penurunan yang signifikan pada persediaan Cushing dari akhir Mei.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun dengan peningkatan persediaan bensin AS. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support $ 47,70-$ 47,20, dan jika harga naik akan menguji kisaran Resistance $ 48,70-$ 49,20.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*