INILAHCOM, New York – Minyak mentah menguat lagi pada perdagangan Rabu (4/1/2016) seiring penurunan persediaan minyak mentah AS.
Data dari American Petroleum Institute (API) menyebutkan persediaan minyak mentah AS untuk pekan terakhir turun 7,4 juta barel. Data ini jauh di bawah perkiraan analis sebelumnya.
Sedangkan data resmi dari pemerintah AS diperkirakan akan naik 1,7 juta barel untuk pekan lalu. Data tersebut sedianya akan dirilis pada awal pekan ini, tetapi karena libur tahun baru maka ditunda menjadi akhir pekan ini.
Minyak mentah AS jenis WTI naik 93 sen atau 1,8 persen ke US$53,26 er barel. Sedankgan harga minyak jenis Brent naik 1,8 persen ke US$56,49 er barel, seperti mengutip cnbc.com.
Harga minyak berada di level atas dalam 18 bulan terakhir. Walaupun penguatan dolar berpotensi menekan penguatan harga minyak mentah.
Salah satu negara anggota OPEC, Kuwait meningkatkan harapan tentang produsen minyak mentha akan mematuhi kesepakatan mengurangi pasokan. Kuwait akan mengurangi produksi pada kuartal pertama tahun ini. Sebagai bagian dari kesepakatan, Kuwait harus mengurangi output dengan 131.000 barel per hari.
Anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak pada bulan November setuju pemangkasan produksi pertama mereka sejak 2008 dalam upaya untuk menstabilkan harga minyak.
Sebuah pertemuan komite OPEC untuk memantau kepatuhan dengan perjanjian dijadwalkan 21-22 Januari mendatang di Wina.
“Harga cenderung tetap stabil sampai ada bukti bahwa kuota sedang ditaati,” analis di Cenkos Securities menulis.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind