Harga Minyak Mentah Merosot 1 Persen

Harga minyak mentah merosot pada akhir perdagangan Selasa dinihari (18/04) dalam perdagangan tenang setelah rally tiga minggu terpicu peningkatan produksi AS dan oleh liburan panjang Paskah akhir pekan, namun kerugian dibatasi oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat di Tiongkok dan melemahnya dolar AS.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 53 sen atau 1 persen, menjadi $ 52,65 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 44 sen pada $ 55,45.

Investasi Maret yang kuat, penjualan ritel dan ekspor semua menunjukkan bahwa Tiongkok, konsumen minyak No 2 di dunia, membawa momentum ekonomi yang solid.

Volume yang tipis dengan hanya lebih dari 103.000 Brent kontrak berjangka dan sekitar 183.000 WTI kontrak berpindah tangan, hampir 70 persen lebih rendah dari volume Kamis.

Dengan pasar keuangan ditutup di seluruh Eropa, fokus pada ketegangan geopolitik.

Wakil Presiden AS Mike Pence Senin memperingatkan Korea Utara bahwa penyerangan AS di Afghanistan dan Suriah, salah satu dari beberapa sekutu dekat Korea Utara, menunjukkan bahwa negara itu tidak harus menguji tekad Presiden Donald Trump.

Dolar AS tergelincir ke level terendah lima bulan terhadap yen karena ketegangan dengan Korea Utara memicu permintaan untuk safe haven mata uang Jepang.

Pertempuran di Libya telah memangkas produksi minyak, tetapi perusahaan minyak negara NOC telah dibuka kembali setidaknya satu bidang.

Peningkatan produksi minyak mentah AS telah menggerogoti upaya oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lain untuk mengekang produksi dan mengurangi kekenyangan yang telah menekan harga.

OPEC bertemu pada 25 Mei untuk mempertimbangkan memperpanjang pemotongan setelah Juni. Iran berharap bahwa OPEC dan produsen non-OPEC akan memperpanjang pemotongan, tapi Menteri Energi Arab Saudi mengatakan terlalu dini untuk membicarakan perpanjangan.

Pengebor AS pekan lalu menambahkan kilang selama 13 minggu berturut-turut.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun dengan kekuatiran peningkatan produksi AS. Namun jika pelemahan dollar AS berlanjut dapat mengangkat harga. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 52.20-$ 51.70, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 53.20-$ 53.70.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*